77 Tahun Sumut: Kolaborasi Sumut Berkah Bobby Nasution Angkat ‘Batang Terendam’ Menjadi Pilar Regional
Oleh Ir Zulfikar Tanjung
Mitanews.co.id ||
Memasuki usia ke-77 tahun pada 15 April 2025, Provinsi Sumatera Utara menunjukkan wajah optimisme baru yang bertumpu pada prinsip : kolaborasi.
Di bawah kepemimpinan Gubernur Bobby Nasution, semangat "Kolaborasi Sumut Berkah" menjadi jargon pemerintahan yang bukan sekadar slogan, tetapi resonansi dari sejarah panjang kerja sama antarpemangku kepentingan yang telah menjadi fondasi keberhasilan daerah ini.
Seperti batang besar yang lama terendam, kekuatan Sumatera Utara dalam membangun relasi lintas batas—baik nasional maupun internasional—kini diangkat kembali ke permukaan.
Dari kolaborasi dengan pemerintah pusat, hingga keterlibatannya dalam program strategis kawasan seperti Indonesia-Malaysia-Thailand Growth Triangle (IMT-GT), Sumatera Utara tak hanya menjadi penerima manfaat, tetapi juga penentu arah pembangunan kawasan barat Indonesia.
*Kolaborasi Bernas Sejak Awal*
Sumut dibentuk melalui Peraturan Pemerintah RIS No. 21 Tahun 1950, namun sejarah pengelolaan daerah ini jauh lebih tua. Dalam banyak fase pembangunan, kolaborasi menjadi landasan. Pemerintah daerah selalu bersinergi dengan pusat dalam agenda nasional, dari infrastruktur strategis hingga penguatan ketahanan pangan.
Salah satu kolaborasi yang monumental adalah pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei, hasil sinergi antara Pemerintah Pusat, Pemprov Sumut, dan BUMN. KEK ini menjelma sebagai simpul industri berbasis kelapa sawit, menegaskan posisi Sumut sebagai jantung agroindustri nasional.
*Menjadi Pilar Regional*
Sumatera Utara tidak hanya berorientasi ke dalam. Dalam kerangka IMT-GT, provinsi ini mengajukan inisiatif konektivitas regional seperti pembukaan rute penerbangan langsung Kualanamu–Hat Yai, promosi bersama geopark Danau Toba–Langkawi–Satun, hingga penyamaan standar sertifikasi halal lintas negara.
“IMT-GT menjadi panggung di mana Sumut tidak hanya menjadi peserta, tapi juga penggerak. Kita ingin tampil bukan hanya kuat, tetapi juga solutif,” ujar seorang pejabat Kesbangpol Sumut dalam forum Working Group NSI-IMT GT di Penang, Malaysia, tahun lalu.
Kerja sama ini diperkuat dengan program seperti Petani Milenial IMT-GT, yang menyasar penguatan pertanian berbasis teknologi dan digitalisasi oleh generasi muda lintas negara. Sumatera Utara kini tidak lagi dilihat sebagai ‘daerah transit’, tapi sebagai episentrum pembangunan kawasan barat ASEAN.
*Diplomasi Rakyat dan Provinsi Kembar*
Hubungan baik dengan Kerajaan Negeri Pulau Pinang, Malaysia, juga memperlihatkan wajah lain kolaborasi. Lewat partisipasi rutin dalam Pekan Raya Sumatera Utara (PRSU), Pulau Pinang membangun paviliun budaya yang menjadi simbol persahabatan dua wilayah yang secara historis dan geografis bertaut erat.
Kolaborasi ini melampaui diplomasi formal. Ada pertukaran budaya, peluang bisnis UMKM lintas batas, hingga potensi kerja sama pendidikan dan kesehatan. Model “provinsi kembar” ini kini mulai dilirik oleh provinsi lain sebagai bentuk diplomasi sub-nasional yang strategis.
*Kolaborasi sebagai Etos Baru*
Menggandeng perguruan tinggi, sektor swasta, organisasi keagamaan, dan komunitas lokal, Pemprov Sumut hari ini membuktikan bahwa pembangunan bukan hanya urusan birokrasi. “Kolaborasi Sumut Berkah” adalah semangat untuk memecahkan sekat-sekat sektoral dan meletakkan pembangunan sebagai panggilan bersama.
Pengamat kebijakan publik mengatakan, “Yang dilakukan Sumut hari ini sejatinya adalah membaca kembali naskah sejarahnya sendiri. Kolaborasi sudah menjadi DNA daerah ini. Bedanya sekarang, diformalkan dan dikapitalisasi secara sistematis.”
*Menatap Masa Depan*
Memasuki usia ke-77, Sumatera Utara dihadapkan pada tantangan global: disrupsi digital, krisis iklim, dan ketimpangan wilayah. Namun di balik tantangan itu, sejarah menunjukkan bahwa Sumut selalu tangguh ketika bergerak bersama.
Dengan kolaborasi sebagai etos, Sumut tak hanya menghidupkan kembali potensi lama, tapi juga menyiapkan jalan menuju Generasi Emas 2045.
Sebagaimana batang yang lama tenggelam kini muncul ke permukaan, Sumut sedang menata ulang dirinya, bukan dari nol, melainkan dari akar sejarah panjang kerja sama. Dan dalam semangat kolaborasi itu, berkah pembangunan pun diyakini akan lebih merata dan berkelanjutan. ( penulis bersertifikat wartawan utama dewan pers)***
Baca Juga :
Ketua ICW Samosir Soroti RDP Tertutup, Kadis Dikritik, Kepsek SMPN 1 Sianjur Mulamula Diminta Dicopot