oleh

Giliran Sekretaris DPD SATMA AMPI Soroti Kebocoran Gas PT SMGP

-Daerah-1,667 views

MADINA.Mitanews.co.id | Setelah Wakil Ketua DPD Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Sumatera Utara,kini giliran Muliya Harisandi Nasution Sekretaris DPD SATMA AMPI Madina angkat bicara terkait permasalahan kasus PT Sorik Marapi Geothermal Power (SMGP) yang terkesan di "peti es" kan oleh aparat penegak hukum.

Muliya Harisandi Nasution menilai aparat hukum terkesan membiarkan kejahatan lingkungan yang dilakukan pihak PT SMGP terus berlanjut tanpa ada tindakan signifikan.

Statemen tersebut disampaikanya menanggapi insiden dugaan kebocoran gas beracun berulang di wilayah kerja perusahaan panas bumi yang beroperasi di lereng Gunung Sorik Marapi,Senin (14/11/2022).

“Kita melihat sepertinya ada pembiaran oleh aparat penegak hukum terhadap kasus kejahatan lingkungan yang terus berlanjut tanpa adanya tindakan yang signifikan, padahal sudah jelas berapa kali insiden atas keteledoran pihak perusahaan terjadi korban pada masyarakat bahkan korban nyawa bagaimana jika masyarakat yang di duga melakukan kesalahan, APH pasti secepat kilat memprosesnya, ada apa di balik ini semua?” katanya heran.

Lebih lanjut disampaikanya, insiden demi insiden yang terus berulang telah menyebabkan ketakutan dan keresahan di tengah masyarakat. “Hal ini merupakan bentuk pelanggaran HAM yang nyata dan terus berlanjut terhadap masyarakat,” yang sampai saat ini belum ada tersangka dari pihak manejemen PT. SMGP.

Muliya menilai dari sekian banyak rentetan kejadian yang telah menyebabkan ratusan warga menjadi korban, menunjukkan ketidakseriusan pemerintah P
pusat dan daerah dalam menjamin keselamatan setiap warga negara, khususnya terhadap masyarakat di Desa Sibanggor Julu dan sekitarnya.

Oleh karenanya kami meminta kepada Presiden Republik Indonesia untuk segera meng evaluasi izin dan menutup PT SMGP serta bertanggungjawab atas kebocoran gas yang telah menyebabkan jatuhnya korban jiwa.

Kami juga meminta Kapolda Sumut untuk mengusut dugaan kejahatan lingkungan yang terjadi demi keberlangsungan lingkungan hidup dan perlindungan Hak Asasi Manusia.

Muliya Nasution juga menyoroti kinerja pemerintah dan aparat kepolisian terkait dugaan kebocoran gas H2S yang terus berulang di wilayah kerja PT SMGP yang sudah beberapa kali mengkorbankan warga hingga 220, serta korban jiwa, bahkan sebelum nya juga pernah meninggalnya 2
dua orang Santri Musthofawiyah Purba Baru meninggal dunia akibat masuk kolam perusahaan yang terkesan di biarkan.

SATMA AMPI Madina dan para pemuda juga sudah pernah melakukan aksi unjuk rasa, serta sudah mengirimkan surat kepada, Presiden, Kapolri,dan juga ke kementrian ESDM, namun semua terkesan diam seribu bahasa.(Hapsin)

Baca Juga : Bupati Hj Ratna Machmud Apresiasi Capaian Kabupaten Musi Rawas Dalam Festival Literasi 2022

News Feed