oleh

Kadis Perindagesdm Sumut Sampaikan Laporan Analisis Kenaikan Harga Bapok

-Daerah-1,029 views


Kadis Perindagesdm Sumut Sampaikan Laporan Analisis Kenaikan Harga Bapok

 
 
MEDAN.Mitanews.co.id ||


Kepala Dinas Perindustrian, Perdadangan, Energi dan Sumber Daya Mineral (Perindagesdm) Provinsi Sumut Mulyadi Simatupang SPi MSi menyampaikan Laporan Analisis Kenaikan Harga Bahan Pokok (Bapok) di propinsi ini melalui press release kepada wartawan pekan ini.
 
            Kadis memaparkan Pasca Pemilu 2024, beberapa harga komoditi mengalami kenaikan yang signifikan jika dibandingkan harga sebelum Pemilu. Harga rata-rata pasca Pemilu untuk komoditi Cabai Merah Keriting naik 36%, Bawang Merah naik 8%, Daging Ayam Broiler naik 7%.
 
            Sementara harga rata-rata komoditi pada bulan Februari 2024 seperti Beras Medium, Gula Pasir, Minyak Curah dan Minyakita mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan harga rata-rata bulan Januari 2024. Harga rata-rata Beras Medium naik sebesar 1,7%, Gula Pasir naik sebesar 1,5%, Minyak Curah naik 4% dan Minyakita naik 2% .
 
            Dipaparkan analisisnya Perubahan Iklim yang berimplikasi pada penurunan hasil produksi menjadi penyebab utama kenaikan harga komoditi pada bulan Februari 2024 baik
yang terjadi di Indonesia maupau di Sumatera Utara khususnya untuk komoditi Beras, Gula Pasir, Cabai Merah, dan Bawang Merah.
 
Panen raya beras baru akan berlangsung di pertengahan Maret 2024, sehingga stok saat ini di kilang padi sangat terbatas. Saat ini harga gabah sudah menyentuh harga 7.800/Kg, sehingga praktis stok untuk komsumsi mengandalkan beras import yang disalurkan Bulog melalui bantuan langsung pangan, bantuan sosial maupun penetrasi langsung ke pasar.
 
Harga pupuk dan pakan yang masih tinggi juga turut andil naiknya beberapa
komoditi di bulan Februari 2024.
 
            Kondisi stok Minyakita berdasaran data Simirah (Sistem Informasi Minyak Curah Rakyat) pada bulan Januari 2024 sebesar 24.618 Ton atau 133,87% dari total kebutuhan sebesar 18.390 Ton. Sementara kondisi berbeda dengan bulan Februari dimana sampai tanggal 27 Februari stok produksi masih 12.924 atau 70,28% dari total kebutuhan sebesar 18.390 Ton.
 
            LANGKAH STATEGIS yaitu Rapat koordinasi dengan Forkopimda Provsu, OPD terkait Provsu, Produsen dan Distributor untuk memperoleh informasi dan solusi yang bisa dilakukan bersama.
 
DPPESDM Provsu telah dan sedang melakukan kegiatan pasar murah yang
dimulai sejak tanggal 1 Februari s/d 7 Maret di 14 Kabupaten/kota se Sumut dengan jadwal yang teratur.
 
Bersama Satgas pangan dan Stakehoders terkait melaksanakan sidak ke pasar Tradisional/modern/ritel/ dan produsen serta distributor besar terkait Bapokting yang ada di Sumut.
 
Meningkatkan monitoring dan pengawasan terhadap ketersediaan bapok mulai dari tingkat produsen sampai dengan pedangang pasar tradisional secara periodik.(MN.01)***

Baca Juga :
Bupati Darma Wijaya Tunjuk Fajar Simbolon Sebagai Plh. Sekdakab Sergai

News Feed