Tiga Bandit Curanmor Tak Berkutik, 20 Sepeda Motor Jadi Barang Bukti
ABDYA.Mitanews.co.id ||
Satuan Reskrim Polres Aceh Barat Daya (Abdya) berhasil membongkar komplotan pencurian sepeda motor lintas kabupaten yang telah beraksi puluhan kali di wilayah Aceh. Tiga tersangka bersama 20 unit sepeda motor berbagai jenis berhasil diamankan dalam operasi yang digelar pada 20–21 September 2025.
Ketiga pelaku masing-masing S (31) warga Desa Meunasah Sukon Kecamatan Lembah Sabil, JN (31), warga Desa Padang Kecamatan Manggeng; dan FS(31), warga Desa Tokoh 2 Kecamatan Lembah Sabil.
“S merupakan otak utama yang menyiapkan kunci T, menentukan target, dan mengeksekusi pencurian. JN bertugas membantu mengawasi lokasi dan memudahkan proses pengambilan motor. Sementara FS berperan sebagai penadah yang membeli motor curian untuk kemudian dijual kembali kepada orang lain di wilayah Abdya dan Aceh Selatan”, jelas Kasat Reskrim Polres Abdya Wahyudi.
Modus Operandi
Para pelaku menggunakan kunci T yang telah dimodifikasi untuk merusak kunci kontak motor. Sasaran mereka adalah sepeda motor yang diparkir di depan rumah, ruko, masjid, tempat keramaian, hingga kolam pemandian umum. Jenis motor yang paling sering dibidik adalah Honda Supra X125 dan Honda Beat.
Penangkapan
S lebih dulu diringkus pada Sabtu, 20 September 2025 sekitar pukul 16.50 WIB di rumah orang tuanya di Gampong Mulia, Kecamatan Kuta Alam, Banda Aceh. Sehari kemudian, Minggu 21 September 2025, tim Resmob menangkap Jimmi di kantor keuchik Desa Padang Kecamatan Manggeng dan Fajran di rumah orang tuanya di Desa Lembah Sabil.
Barang Bukti dan Hasil Kejahatan
Selain 20 unit sepeda motor, polisi turut menyita tiga kap body Honda Supra 125, empat knalpot Supra 125, helm, jam tangan, dan pakaian yang diduga terkait kejahatan. Motor hasil curian dijual dengan harga Rp2 juta hingga Rp3,5 juta per unit kepada penadah, lalu dipasarkan kembali kepada pembeli lain dengan harga Rp4 juta hingga Rp5 juta per unit.
Uang hasil kejahatan digunakan para tersangka untuk bermain judi online jenis slot serta membeli rokok dan kebutuhan sehari-hari. Polisi masih mengembangkan penyelidikan untuk mengungkap kemungkinan adanya pelaku lain dan jaringan penadah di wilayah Aceh lainnya.(Ali)***
Baca Juga :
PSIK UIN Sumut Kupas Integrasi Keterampilan Abad 21 dalam Komunikasi dan Industri Media