oleh

Sempat “Gantung Kuali” ,Mantan Chef Hotel Grand Aston dan Denpasar Bali Kini Jadi Koki SPPG Uneka

-Daerah-197 views

Sempat “Gantung Kuali” ,Mantan Chef Hotel Grand Aston dan Denpasar Bali Kini Jadi Koki SPPG Uneka

SERGAI.Mitanews.co.id ||


Sebenarnya saya sudah sempat "gantung kuali", jeda dari segala bentuk kegiatan masak memasak, dan memilih untuk berkebun di daerah Rokan Hulu Riau pasca pandemi Covid-19 lalu.

Demikian pengakuan Roni Erlangga (38) chef atau koki Dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Ujung Negeri Kahan (Uneka) Kecamatan Bintang Bayu Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai) saat disambangi wartawan Rabu 26 November 2025 sekitar pukul 02.00 WIB.

Roni Erlangga dulunya chef Hotel Grand Aston Medan tapi kini beralih masak untuk program Makanan Bergizi Gratis (MBG) lewat pertimbangan-pertimbangan yang panjang dan harus menyiapkan 3150 porsi setiap hari kerja

Uniknya banyak tawaran yang datang kepadanya diberbagai tempat seperti salah satu dapur yang ada di Sergai dan kota lain namun ia lebih memilih dapur MBG Uneka dengan penilaian khusus.

Suami dari Herman Evalin Pakpahan ini juga pernah menjadi juru masak di Restoran Ria Medan dan Hotel Denpasar Bali dimana dirinya memperoleh sertifikat.

Sebulan sejak diresmikan 24 Oktober 2025 lalu, Erlangga adalah salah satu orang di Dapur MBG Uneka yang bertanggungjawab atas kualitas menu termasuk gizi dan keselamatan para penerima manfaat.

" Kita utamakan Standar Operasional Prosedur (SOP) selama kita memproduksi makanan yang akan dikonsumsi baik dari kebersihannya seperti cara pencucian bahan-bahan yang akan kita gunakan untuk di produksi," ujar Erlangga.

Ia menegaskan, semua harus steril, menjaga keamanan semua tahapan produksi agar bebas dari kuman termasuk penggunaan alat pelindung diri.

Terkait tugasnya, ia dibantu Asisten Chef Raden Mas Bagio (52) yang pernah sebagai chef di Hotel Borobudur dan Hotel Indonesia dan lima relawan lainnya.

Bagian produksi sudah mulai beraktivitas sejak pukul 02.00 WIB dari menanak nasi, menggoreng ikan dan terakhir sayuran yang bisa rampung sekitar pukul 04.00 WiB atau lebih.

Ada SOP khusus bagian pengolahan, lanjut Roni yakni mencuci tangan dan memakai APD, mengecek menu yang akan dimasak, meyiapkan peralatan masak, menyiapkan bahan makanan, memasak sesuai menu dan meletakkan makanan ke wadah.

APD yang dimaksud Erlangga adalah masker, celemek, penutup kepala, sarung tangan sendal khusus anti selip.

" Untuk hari ini menu yang kita siapkan, nasi, ikan dori katsu (ikan dori panir) goreng plus saos lemon yang dibuat terpisah (dalam cup khusus), sayur kembang kol wortel tumis kuning, kelengkeng, tahu goreng Krispy," ucap Erlangga.

Ia juga mengakui, bahwa selama di SPPG Uneka, pihaknya tidak pernah menggunakan miccin kecuali kaldu jamur yaitu kaldu yang menggunakan jamur alami sebagai penyedap rasa utama sehingga tidak mengandung penguat rasa sintetis seperti MSG.

Menu nasi, ikan dori katsu (ikan dori panir) goreng plus saos lemon terpisah (dalam cup khusus), sayur kembang kol wortel tumis kuning, kelengkeng, tahu goreng krispy.

Sementara Kepala SPPG Uneka, Zainul Akbar, ST kepada wartawan mengatakan, dirinya rutin melakukan pengawasan atas aktivitas dari bagian pengolahan dibawah komando Chef Roni Erlangga.

Kita memastikan semua relawan terutama bagian produksi benar-benar menjaga kebersihan diri, menjaga perilaku diri dengan tidak menggaruk, memegang atau mencicipi makanan dengan tangan langsung, tidak mengunyah permen, tidak merokok saat menjamah makanan.

Selain itu, kita ingatkan agar relawan benar-benar menjaga dan memperhatikan kesehatan, harus sehat dan bebas dari penyakit menular seperti batuk dan pilek dan menutup luka terbuka saat mengolah makanan. (mn.44)***

Baca Juga :
Pemkab Sergai Apresiasi PTPN IV Terkait Bantuan Perbaikan Jalan Longsor di Sibarau

News Feed