SPPG Yayasan Kemala Bhayangkari Sibolga Salurkan 2.000 Paket Makanan Ringan dan Susu Bagi Anak-Anak Terdampak Banjir dan Longsor
SIBOLGA.Mitanews.co.id ||
Upaya membantu pemulihan kondisi anak-anak yang terdampak bencana banjir dan tanah longsor di Kota Sibolga, kembali dilakukan melalui kegiatan kemanusiaan yang digelar oleh SPPG Yayasan Kemala Bhayangkari Cabang Sibolga, pada Sabtu (06/12/2025).
Tim Bhayangkari bersama personel pengamanan melaksanakan monitoring dan pengamanan selama proses penyaluran bantuan berlangsung.
Kegiatan tersebut dimulai sekitar pukul 11.30 WIB dan menyasar enam titik lokasi pengungsian di wilayah Kecamatan Sibolga Utara dan Sibolga Selatan.
Adapun lokasi tersebut meliputi: Lokasi pengungsian di Jalan I.L. Nomensen Lingkungan 1 Aek Parira, Kelurahan Angin Nauli, Kecamatan Sibolga Utara. Aula HKBP Sibolga Julu di Jalan I.L. Nomensen, Kelurahan Angin Nauli, Kecamatan Sibolga Utara. SD Swasta HKBP Sibolga di Jalan I.L. Nomensen, Kelurahan Angin Nauli, Kecamatan Sibolga Utara.
Kemudian Kantor Camat Sibolga Utara di Jalan Agus Marpaung, Kelurahan Simare-mare, Kecamatan Sibolga Utara. Lokasi pengungsian di Jalan Murai Ujung, Kelurahan Aek Manis, Kecamatan Sibolga Selatan, dan terakhir di SMP Negeri 5 Sibolga di Jalan Jenderal Sudirman, Kelurahan Aek Parombunan, Kecamatan Sibolga Selatan.
Penyaluran bantuan berupa makanan ringan dan minuman susu ini merupakan bentuk kepedulian Yayasan Kemala Bhayangkari terhadap warga yang terdampak bencana, khususnya anak-anak.
Kegiatan ini diharapkan dapat membantu menjaga kecukupan gizi anak-anak selama berada di pengungsian. Total sebanyak 2.000 paket makanan dan susu dibagikan kepada anak-anak di seluruh titik pengungsian.
Selain penyaluran bantuan, personel yang bertugas juga memastikan kegiatan berlangsung aman, tertib, dan kondusif. Seluruh rangkaian kegiatan selesai pada pukul 14.00 WIB tanpa hambatan berarti.
Melalui kegiatan ini, SPPG Yayasan Kemala Bhayangkari Cabang Sibolga menegaskan komitmennya untuk terus hadir dan berperan aktif dalam mendukung kebutuhan masyarakat, terutama pada situasi darurat akibat bencana alam.
Semangat gotong royong dan kepedulian sosial diharapkan dapat membantu meringankan beban para pengungsi, khususnya anak-anak yang menjadi kelompok paling rentan.(MN.16)***
