oleh

Agus Riyanto: Pantai Barat Sumut termasuk Tapteng, Madina dan Tapsel Merupakan Wilayah Aktif Gempabumi

-Daerah-275 views


Agus Riyanto: Pantai Barat Sumut termasuk Tapteng, Madina dan Tapsel Merupakan Wilayah Aktif Gempabumi

DELI SERDANG.Mitanews.co.id ||


Badan Meteorologi Kimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Kelas I Deli Serdang menerbitkan PRESS RELEASE resmi terkait beredarnya pembahasan potensi gempabumip besar (zona megathrust) hingga M8,7 di wilayah pantai barat Sumatra.

PRESS RELEASE yang diterbitkan oleh Stasiun Geofisika Kelas I Deli Serdang tersebut bernomor: e.B/GF.00.02/003/KTSI/VIII/2024

Hal tersebut disampaikan Kepala BMKG Stasiun Geofisika Kelas I Deli Serdang, Agus Riyanto, SP, MM kepada mitanews.co.id pada Minggu (25/8/2024) sore.

"Sehubungan dengan beredarnya pembahasan potensi gempabumi besar (zona megathrust) hingga M8,7 di wilayah pantai barat Sumatra, di mana wilayah Sumatra Utara juga berpotensi terdampak khususnya Kabupaten Tapanuli Tengah, Mandailing Natal dan Tapanuli Selatan. Maka bersama dengan ini kami sampaikan informasi terkait hal tersebut," kata Agus Riyanto.

Adapun informasi yang diterbitkan oleh BMKG Stasiun Geofisika Kelas I Deli Serdang tersebut adalah sebagai berikut:

1. Pantai barat Sumatra Utara (termasuk Kabupaten Tapanuli Tengah, Mandailing Natal dan Tapanuli Selatan) merupakan wilayah aktif gempabumi. Ini sebagai akibat dari aktivitas subduksi lempeng tektonik sehingga gempabumi dapat terjadi kapan saja dengan magnitudo yang bervariasi.

2. Potensi gempabumi berbeda dengan prediksi gempabumi. Potensi merujuk kepada kemampuan sumber gempabumi (zona megathrust) untuk melepaskan gempabumi dengan kekuatan tertentu sedangkan prediksi mengacu kepada suatu informasi mengenai kapan, di mana dan berapa besar akan terjadi gempabumi. 

3. Hingga saat ini belum ada teknologi yang dapat memprediksi kapan, di mana dan berapa besar gempabumi akan terjadi dengan akurat. Sehingga BMKG tidak pernah mengeluarkan informasi terkait prediksi gempabumi.

4. Informasi terkait potensi gempabumi besar (zona megathrust) disosialisasikan sebagai upaya mitigasi struktural maupun non struktural untuk membangun masyarakat siaga dan tangguh terhadap bencana gempabumi dan tsunami khususnya di wilayah pantai barat Sumatra Utara. 

5. Sebagai bagian dari upaya monitoring serta kesiapsiagaan bencana gempabumi dan tsunami di wilayah pantai barat Sumatra Utara, BMKG telah memasang  sensor pendeteksi gempabumi berupa Seismometer dan Accelerometer Collocated masing-masing sebanyak 22 lokasi , dan Accelerometer Non-collocated sebanyak 12  lokasi yang tersebar di seluruh wilayah di Sumatra Utara. Sedangkan terkait Tsunami,  BMKG telah memasang sirine warning Tsunami pada 2 lokasi yakni di Kantor Bupati Tapanuli Tengah dan Kantor Camat Barus; serta akan memasang Tsunami Gauge di 2 (dua) lokasi, yaitu 1 di wilayah pesisir Kabupaten Tapanuli Tengah dan 1 di wilayah pesisir Kabupaten Mandailing Natal.

6. Sebagai bagian dari penyebaran informasi (diseminasi) terkait Gempabumi dan Tsunami, BMKG telah memasang  20 perangkat Warning Receiver System New Generation (WRS NG) ; di antaranya terdapat 2 di wilayah kabupaten Tapanuli Selatan (di kantor BPBD Kabupaten Tapanuli Selatan dan kantor Bupati Tapanuli Selatan); 1 di wilayah Kota Sibolga (Kantor BPBD Sibolga), dan 1 di wilayah Mandailing Natal (Kantor BPBD).

7. Masyarakat dihimbau untuk tetap tenang dan tidak terpancing oleh isu dari sumber yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. 

8. Pantau terus informasi gempabumi terkini melalui kanal media sosial resmi BMKG di www.bmkg.go.id, dan khusus Sumatra Utara di Instagram : @infogempa.sumbagut.(MN.16)***

Baca Juga :
Pembangunan Rabat Beton di Desa Ciptaharja Berjalan Lancar

News Feed