oleh

Andai Bebas Dari Keterisoliran, Desa Barnangkoling Janjikan Potensi Masa Depan

-Daerah-1,767 views

Tapanuli Selatan.Mitanews.co.id | BESAR dan kecilnya potensi sumber daya alam yang dimiliki suatu daerah dan wilayah merupakan salah satu penentu cerahnya masa depan warga masyarakat luas di daerah dan wilayah itu. Jika potensi alamnya besar bahkan jika potensi itu ada di berbagai aspek, masyarakat penduduknya akan lebih cepat menuju garis sejahtera.

Desa Barangkoling, Kecamatan Sipirok, Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel), Prov. Sumatera Utara atau Sumut ternyata diketahui memiliki dan menyimpan potensi Sumber daya Alam (SDA) yang tergolong menjanjikan masa depan yang sejahtera bagi warganya.

Potensi alam yang saat ini dimiliki desa Barnangkoling terdiri dari jarak jalan kabupaten menuju Sipirok, ibu kota kecamatan mencapai 12 kilometer, hasil bumi terdiri karet 1,5 ton setiap pekan (minggu), kopi 500 kilogram per pekan, coklat berproduksi hingga 300 kilogram per pekan, kulit manis berproduksi hingga 200 kilogram, padi berproduksi 10 ton per panen, durian berproduksi 10.000 buah per musim, getah berproduksi 2 ton per minggu dan cabe 40 ton per tahun.

Potensi alam yang terurai tersebut, Insyaa Allah akan mensejahterakan penduduk desa Barnangkoling yang hanya dihuni 61 kepala keluarga atau 131 jiwa. Apalagi jalan kabupaten yang dilewati ke Pasar Sipirok sebagai sentral pendistribusian atau pusat pasar hanya 12 kilo meter.

itu jika jalan kabupaten yang 12 kilometer tersebut dalam kondisi mulus atau setidaknya layak dilintasi masyarakat dan angkutan hasil bumi desa Barnangkoling dengan baik. Komoditi hasil bumi yang diangkut akan tiba tepat waktu di tempat pemasarannya terbesar, yakni di Pasar Sipirok.

Namun, saat ini kondisi jalan itu masih rusak berat karena selalu dilintasi tetapi tidak pernah terjamah pembangunan kecuali tiba-tiba ada longsor, baik pebukitan yang longsor maupun badan jalan yang abrasi ke jurang di pinggiran kiri atau kanan jalan.

Bertahun-tahun warga Barnangkoling yang termasuk wilayah Doloksordang atau biasa disebut sebagai Luat Harangan hidup tanpa perhatian pemerintah, terutama melalui perbaikan jalan dari tidak layak menjadi benar-benar menopang hidup warga untuk sejahtera.

Atas dasar itulah, kelompok masyarakat yang menyatakan diri sebagai Komunitas Rakyat Wilayah Doloksordang (KORIDOR) diketuai Ir. H. Asman Hutasuhut, MM bersatu membangun kekuatan, persatuan dan kesatuan guna menembus kuatnya 'tembok' pembatas antara kebutuhan mendesak mereka dengan kekuasaan yang yang terlihat sangat tidak berpihak kepada masyarakat Doloksordang yang mebuat mereka merasa dimarginalkan pemerintah tersebut.

Jika aspirasi, kebutuhan serta keinginan mendesak itu mendapat respon atau sambutan positip dari pihak pemerintah, warga Barnangkoling atau pada umumnya masyarakat penduduk Luat Harangan akan mencapai hidup sejahtera. Karena dengan perbaikan minimal 80 persen terhadap jalan kabupaten baik yang rusak berat maupun yang belum pernah terjamah di Luat Harangan menjadi benar-benar layak, warga Wilayah Dolok Sordang itu akan keluar dari keterisoliran, kemiskinan dan akan merasa termasuk anak kandung pemerintah kabupatan Tapsel nantinya. (MN.03).

Baca Juga : Musa Rajekshah Sampaikan Strategi Peningkatan Nilai SAKIP Provinsi Sumut

News Feed