oleh

Antrian Panjang Di SPBU Masih Terjadi Di Palas

-Daerah, Peristiwa-2,459 views

Padanglawas.Mitanews.co.id | Antrian panjang kendaraan masih terlihat di seluruh SPBU, di Kabupaten Padanglawas (Palas), Provinsi Sumatera Utara (Sumut). Minggu, (11/09/2022).

Pasca kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), seperti tidak mempengaruhi warga untuk memperoleh BBM. Sebagian masyarakat juga mengaku walaupun harga naik, namun karena BBM merupakan kebutuhan pokok sering membuat masyarakat khawatir stok BBM habis di SPBU.

“iya bang, kita khawatir kelangkaan terus terjadi, ini persiapan buat kerja besok. Kenaikan harga BBM sebenarnya belum seberapa parah, tapi dampak kelangkaan ini yang dikhawatirkan, karena bisa berdampak pada ekonomi masyarakat di Padanglawas,” ujar Erwin di SPBU.14.227.349 TAB, Pasar Sibuhuan saat mengikuti antrian panjang.

Menurut Erwin, antrian di SPBU telah terjadi sebelum pengumuman kenaikan harga BBM di Kabupaten Padanglawas ini. Tanda tanda akan ada kenaikan telah beredar melalui grup WhatsApp.

"Kenaikan BBM ini sudah menjadi perbincangan hangat ditengah masyarakat, karena akan menambah beban kehidupan keluarga, juga diperparah dengan kelangkaan yang berkepanjangan, ini yang menjadi masalah bagi kita masyarakat kalangan bawah", Katanya.

Sementara itu minyak eceran juga hampir tidak ada karena larangan membeli BBM menggunakan deriken, adapun yang menjual minyak ecerean, masyarakat harus mengeluarkan uang Rp.13.000 sampai Rp. 14.000 / liter dan jenis solar subsidi Rp.9.000 sampai 10.000/ liter, hal itu yang membuat kita tetap ikut mengantri di SPBU, ungkapnya.

Dengan kenaikan harga BBM, masyarakat sudah sangat merasakan dampaknya, diantaranya dengan naiknya tarif angkutan dan harga sembako, padahal ekonomi masyarakat baru saja dihimpit oleh dampak dari covid-19, ditambah setelah kenaikan BBM, terjadi pula kelangkaan yang tiada putusnya.

"Harapan kita kepada pemerintah, hendaknya mencukupi kuota di daerah ini agar masyarakat tidak semakin terjepit akibat keadaan BBM yang tidak normal ini, pungkasnya.

Seperti yang telah kita ketahui bersama bahwa pemerintah pusat melalui menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menyampaikan kenaikan harga BBM bersubsidi.

Harga BBM Pertalite yang sebelumnya Rp 7.650 per liter naik menjadi Rp 10.000 per liter. Harga solar subsidi yang sebelumnya Rp 5.150 per liter menjadi Rp 6.800 per liter. Selain itu, harga pertamax (nonsubsidi) juga naik dari Rp 12.500 menjadi Rp 14.500 per liter.

Terkait kelangkaan BBM di Palas, Beberapa waktu yang lalu, Pemerintah Kabupaten Padanglawas telah menyurati BPH Migas, Melalui surat yang dikeluarkan pada tanggal 31 Agustus 2022 nomor 500/3694/2022, dalam surat tersebut Plt Bupati menyampaikan alasan perlunya penambahan kuota JBT Biosolar dan JBKP Pertalite Untuk Kabupaten Padanglawas.

Plt Bupati Padanglawas drg. H. Ahmad Zarnawi Pasaribu, CHt, MM, M.Si mengatakan, kuota 2022 untuk Kabupaten Palas jenis JBT Biosolar 15.313 kilo liter (KL) dan realisasi year to date Juli telah mencapai 9.586 KL, sementara JBKP Pertalite kuotanya 20.502 KL dan telah realisasi sampai Juli 14.158 KL.

Merujuk pada surat yang telah dikirimkan kepada BPH Migas, Plt Bupati berharap kepada seluruh masyarakat untuk bersabar menunggu realisasi dari BPH Migas tersebut.(FH)

Baca Juga : Ingin Lahirkan Jurnalis Islami Yang Siap Pakai, KPI UIN Syuhada Sidimpuan Gelar Pelatihan

News Feed