Arkeolog dunia McKinnon Puji Pemprov Sumut atas Pelestarian Benteng Putri Hijau
MEDAN.Mitanews.co.id ||
Arkeolog dunia asal Inggris, Dr. Edmund Edwards McKinnon, pernah memberikan apresiasi tinggi terhadap upaya Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprov Sumut) di bawah kepemimpinan Gubernur Edy Rahmayadi dalam melestarikan situs bersejarah Benteng Putri Hijau (BPH) di Kecamatan Delitua, Kabupaten Deli Serdang.
McKinnon, yang pernah mengamati situs sejarah di Sumatera Utara, menyebut langkah pembebasan lahan sisa di kawasan BPH sebagai tindakan penting yang patut dicontoh. Hal ini disampaikan McKinnon dalam observasinya di lokasi BPH, yang didampingi oleh seorang sejarawan lokal.
"Sangat melegakan bahwa sebagian benteng masih dapat diselamatkan," ujarnya saat itu.
McKinnon juga menyoroti dugaan kerusakan benteng yang ia temui saat pertama kali meneliti lokasi pada tahun 2008. Saat itu, dia melihat belum ada upaya signifikan dari pihak-pihak terkait melindungi situs tersebut.
Namun, ia menggarisbawahi bahwa langkah pembebasan lahan yang dilakukan Gubernur Edy Rahmayadi pada 2018 berhasil memperbaiki situasi dan memastikan keberlangsungan pelestarian benteng.
"Saya melihat dengan mata kepala sendiri bagaimana usaha ini telah dilakukan. Sangat tidak tepat jika kerusakan yang terjadi sebelum 2018 dikaitkan dengan Gubernur Edy Rahmayadi," jelas sejarawan lokal yang mendampingi McKinnon.
Masukan McKinnon untuk Pemprov Sumut
Dalam pertemuannya dengan Gubernur Edy Rahmayadi di Rumah Dinas Gubernur, McKinnon memberikan pandangan luas tentang pentingnya pelestarian situs-situs sejarah di Sumut.
Ia menegaskan bahwa banyak situs di Sumut, baik di Pantai Timur maupun Pantai Barat, merupakan bagian penting dari sejarah dunia.
"Situs-situs ini tidak hanya milik Sumut, tetapi juga bagian dari kepingan sejarah dunia. Penyelamatannya berarti menyelamatkan warisan sejarah global," ungkap McKinnon saat itu.
Ia juga mendorong agar pemerintah daerah terus berkomitmen melindungi situs-situs sejarah dari ancaman kerusakan atau pengalihfungsian lahan.
"Saya bangga melihat seorang pemimpin seperti Anda yang peduli pada sejarah," ucap McKinnon kepada Edy Rahmayadi waktu itu.
Dalam kunjungannya ke Medan, McKinnon menyatakan kesiapannya untuk mendukung upaya Pemprov Sumut dalam menyelamatkan situs-situs bersejarah lainnya. "Saya siap membantu, karena sejarah Sumut adalah bagian dari sejarah internasional yang tidak ternilai harganya," tambahnya.
McKinnon dan sejarawan lokal meluruskan informasi yang berkembang. Mereka saat itu menegaskan bahwa rumah pribadi Gubernur Edy Rahmayadi berada di luar kawasan benteng, sehingga tidak relevan dihubungkan dengan kerusakan yang terjadi sebelum upaya pelestarian dilakukan pada 2018.
Langkah-langkah tegas yang diambil Pemprov Sumut ini mendapat pujian tidak hanya dari McKinnon, tetapi juga dari berbagai pihak yang peduli pada pelestarian budaya.
Komitmen ini diharapkan menjadi contoh untuk menjaga situs sejarah sebagai warisan tak ternilai bagi generasi mendatang.(MN.01)***
Baca Juga :
Pemko Gunungsitoli Peringati HUT ke-53 KORPRI