SERGAI.Mitanews.co.id | Berbagai upaya aktif dilakukan Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai (Pemkab Sergai) untuk mengatasi permasalahan banjir di beberapa kecamatan. Salah satunya lewat aksi normalisasi sungai yang telah dan semakin gencar dilaksanakan
Guna mengintensifkan normalisasi sungai,tak tanggung-tanggung, Pemkab Sergai melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) sengaja membeli 1 unit alat berat excavator ,yang menurut keterangan Kabid Bina Marga,Abdul Rahman Purba,Sabtu (19/11/2022) dibeli dengan harga Rp1,9 miliar, hampir Rp2 miliar.
Alat berat merk Excavator Komatsu PC120 Longarm,ini pun di serah terimakan pasca rapat koordinasi yang dilaksanakan Bupati dan Forum Tanggung Jawab Sosial Lingkungan Perusahaan (TJSLP), di halaman Kompleks Kantor Bupati Sergai, Sei Rampah, Jumat (18/11/2022).
"Excavator ini masih baru dan kita beli dengan dana P-APDB. Mudah-mudahan masyarakat, terutama di sekitaran aliran sungai, dapat segera merasakan manfaatnya,” ucap Bupati.
Bang Wiwik, sapaan akrab Bupati, mengungkapkan kalau normalisasi merupakan salah satu usaha utama yang dilakukan untuk mengatasi luapan air yang terjadi, apalagi dalam musim penghujan seperti sekarang. Dirinya menyebut, meskipun bencana alam adalah kuasa Tuhan yang tidak bisa dilawan, namun pihaknya tetap berupaya melakukan ikhtiar mengatasi banjir lewat serangkaian aksi, terutama normalisasi.
“Dengan normalisasi, sedimentasi sungai bisa dikurangi. Lebar sungai juga ditambah sehingga diharapkan dapat menampung debit air yang sangat tinggi di musim hujan untuk meminimalisir banjir,” terangnya.
Bang Wiwik mengatakan, sinergi dengan TJSLP benar-benar memberi sokongan berarti mengingat Pemkab Sergai tidak memiliki kewenangan pada area sungai.
Ketua Tim Teknis Forum TJSLP Sergai, Darwis, menginformasikan kalau pihaknya telah menuntaskan tahapan pertama normalisasi sungai sepanjang 7 km dan saat ini sedang memasuki tahap kedua dengan target kerja 8 km sampai Desember tahun ini.
Ia mengklaim, normalisasi yang dilakukan telah menunjukkan hasil yang cukup signifikan dalam mengendalikan banjir.
“Misalnya saja di Desa Mangga Dua. Biasanya tak perlu waktu lama, kalau hujan langsung banjir. Sekarang sudah lebih terkendali. Bantuan excavator ini jelas akan sangat membantu. Kalau sebelumnya alat berat kita sewa, sekarang dengan adanya eskavator ini, maka biaya operasional bisa lebih ditekan ", katanya. (mn.44)
Baca Juga : Hadiri Medical Fair 2022 di Medan, Gubernur Sebut Kualitas Pelayanan Kunci Keberhasilan Layanan Kesehatan