SIBOLGA.Mitanews.co.id | Babinpotmar TNI AL adalah Bintara Pembina Potensi Maritim bertugas melaksanakan fungsi pembinaan potensi maritim dan melatih rakyat dalam penyuluhan bidang pertahanan laut serta pengawasan fasilitas dan prasarana pertahanan di pesisir. Keberadaan Babinpotmar sangat berarti bagi masyarakat pesisir/ nelayan. Hal tersebut terbukti Keberadaan Babinpotmar Lanal Sibolga didaerah Sorkam Tapteng.
Terhadap dua nelayan yang bertikai tersebut, Babinpotmar Sorkam Serma Bah ZA Batubara itu dengan sigap tampil sebagai penengah dan melaksanakan perannya sebagian mediator, pada Rabu (22/06/2022).
Dengan kemampuannya sebagai Babinpotmar yang menguasai wilayah binaannya serta pendekatan kepada kedua belah pihak, Babinpotmar Lanal Sibolga tersebut bisa diterima oleh kedua belah pihak untuk menyelesaikan masalah tersebut, agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, akhirnya pihak KM.Rejeki Bersama mengakui kesalahannya dan siap menyelesaikan kerugian yang dialami KM.Salkia Fahlefi.
Sementara itu, Danlanal Sibolga Letkol Laut (P) Cahyo Pamungkas M.Tr Opsla saat dikonfirmasi terkait hal tersebut mengaku bangga sekaligus memberikan apresiasi kepada anggotanya tersebut yang juga sebagai Babinpotmar di Sorkam atas kinerja yang selalu tampil ditengah-tengah masyarakat dalam mengatasi kesulitan serta memberi solusi kepada masyarakat.
"Saya berharap kepada personil Lanal Sibolga ini agar kedepannya, kita dapat sama-sama peduli dan peka terhadap setiap permasalahan dan problem ditengah-tengah masyarakat. Peran Babinpotmar ditengah masyarakat terutama masyarakat nelayan/pesisir itu harus menjadi contoh baik yang harus ditingkatkan," ungkap Danlanal Sibolga, Letkol Laut (P) Cahyo Pamungkas M.Tr, Opsla.
Untuk diketahui, permasalahan ini muncul disebabkan karena kapal nelayan KM. Rejeki Bersama milik Iwan Samosir, warga Kota Sibolga itu menabrak jaring salam yang ditebar oleh ABK KM. Salkia Fahlefi milik Salman Habeahan, warga Sorkam, Kabupaten Tapanuli Tengah, didaerah Pulau Mursala.
Akibat kejadian tersebut, pemilik kapal jaring salam KM Salkia Fahlefi itu mengalami kerugian, karena jaring salam yang biasanya mereka gunakan untuk mencari nafkah, kini telah rusak dan tidak terpakai lagi.(MN.16)
Baca Humas : Menparekraf Hadiri Puncak Festival Pesona Aekhula