oleh

Bagai Cari Lawan, Rupanya Satgas TMMD Mau Bangun Jalan Bantu Warga Desa Sitaratoit

-Daerah-4,372 views

Laporan Balyan Kadir Nasution Wartawan Mitanews.co.id ||

MASYARAKAT dibuat terkejut atas kedatangan orang-orang berlangkah tegap dan terlihat berpangkas cepak, tetapi berpakaian seragam dan loreng. Mereka membawa senjata, buka berlaras panjang tetap senjata pekerja keras, mulai martil, kampak dan bulang baling. Belakangan baru diketahui mereka adalah ahli berperang, tepatnya anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang merupakan Satgas TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-117 wilayah Kodim 0212/TS.

Mereka bersama anggota Satgas TMMD ke-117 Kodim 0212/TS dari unsur masyarakat yang lagi dapat 'kontrak' membuka dan membangun jalan serta jembatan penghubung jalan yang terputus secara alami, akibat adanya sungai, jadi harus dihubungkan dengan membangun jembatan.

Intinya kedatangan orang yang semula dianggap merupakan pembuat onar sedang cari orang bermasalah ternyata kedatangan mereka justru mau membantu rakyat pedesaan di jalan jurusan dari Kelurahan Sitinjak sampai Desa Sitaratoit sepanjang 8,2 kilometer. Mereka merasa terpanggil membantu warga yang kesulitan mulai bidang transportasi darat atau selalu ditantang infrastruktur jalan yang sama sekali tidak layak lebih-lebih di era Republik Indonesia (RI) yang sudah merdeka mendekati satu abad ini.

Kegiatan inti mereka membuka dan membangun jalan desa, juga membangun jembatan yang seyogyanya dikerjakan kontraktor pembangunan bersifat fisik. Tetapi hasil karya tangan-tangan kekar yang biasanya memegang senjata laras panjang dan ahli strategi perang itu tidak kalah dengan hasil yang dikerjakan tukang yang sudah ahli di bidangnya.

Untuk kegiatan TMMD dari sasaran fisik, warga sejumlah desa dari Kelurahan Sitinjak hingga Desa Sitaratoit sekarang ini sudah menikmati hasil karya Satgas TMMD ke-117 Kodim 0212/TS berupa pembukaan dan pembangunan jalan serta pembuatan jembatan. Hasil karya Satgas TMMD itu telah memudahkan warga Sitaratoit, Kelurahan Sitinjak serta sejumlah desa di sekitarnya beraktifitas dan berproduktifitas sebagai upaya mewujudkan peningkatan usaha ekonomi petani/pekebun salak dan komoditas lainnya.

Dari awal Danrem 023/KS, Kolonel Inf. Lukman Hakim terkait rencana pelaksanaan TMMD ke-117 wilayah Kodim 0212/TS

mengatakan, kegiatan pelaksanaan program TMMD ke-117 tahun 2023 ini tujuannya terutama membantu mengatasi kesulitan masyarakat pedesaan, seperti mereka para petani di kawasan pedesaan.

Biasanya para petani yang notabenenya sebagi penduduk pedesaan, kesulitannya dominan di bidang infrasturktur jalan sebagai sarana yang vital sifatnya untuk meningkatkan taraf kesejahteraan melalui upaya peningkatan produktifitas yang merupakan solusi perbaikan ekonomi masyarakat pedesaan yang disebut tadi.

Berdasarkan arahan Danrem itu tadi, Dandim 0212/TS, Letkol. Inf. Amrizal Nasution selaku Komandan Satgas TMMD ke117 wilayah Kodim 0212/TS terlihat sangat gigih mewujudkan hasil karya para anggota di Satgas TMMD ke-117 membantu mengatasi kesulitan masyarakat yang tinggal di pedesaan, tepatnya mereka yang berada di Kecamatan Angkola Barat, Kabupaten Tapanuli Selatan.

Kegigihan Dandim 0212/TS, Letkol Inf. Amrizal Nasution itu terbuktikan dengan fakta, meski berlantai tanah dan sebagian berdinding bambu, bahkan sebagian juga dinding papan, usaha warung kopi milik Ahmad Siregar tetap disinggahi Dandim 0212/TS, Letkol Inf. Amrizal Nasution minum dan ngopi bersama masyarakat. Ternyata berjabatan di Kodim 0212/TS pun ngopi bareng bersama petani salak dan pekerja penyadap hapea (karet).

Ketika Dandim 0212 Tapsel yang juga Dansatgas TMMD ke 117 itu datang, warga praktis kaget, tiba-tiba melihat seorang perwira memasuki warung kopi yang cukup sederhana itu di tepian perkebunan salak rakyat yang terhampar luas di Kelurahan Sitinjak, Kecamatan Angkola Barat, Kabupaten Tapsel, Rabu (19/07/2023).

Ini artinya apa ? Bahwa Dandim 0212/TS, Letkol Inf. Amrizal Nasution sangat antusias bertemu langsung dengan masyarakat yang akan langsung menikmati hasil karya para anggota Satgas TMMD ke-117 bentukan Dandim berdarah Mandailing tersebut. Amrizal merasa terpanggil untuk datang bertatap muka menjaring aspirasi serta bersama-sama mencari solusi dari kesulitan yang dialami masyarakat.

Walau dalam suasana itu diwarnai saling martarombo (suatu kearifan lokal etnis Batak Angkola dalam saling mengutarakan marga). “Saya Nasution, ipar,” ujar Dandim Tapsel itu kepada pemilik warung dan satu persatu pelanggan warung. Betapa suasana keakraban begitu terjalin secara spontanitas, lalu pemilik warung menyapa Dandim Tapsel dan mengajak duduk sambil ngopi. “Masuk bapak-bapak sekalian, mari minum dulu, hami Siregar do bapak (saya marga Siregar) bapak,” ujarnya menyahuti Dansatgas TMMD tersebut.

Ternyata pilihan Dandim 0212/TS, Letkol Inf. Amrizal Siregar bersama Bupati Tapsel, Dolly P. Pasaribu menempatkan jalur Kelurahan Sitinjak - Desa Sitaratoit menjadi sasaran digelar dan dilaksanakannya TMMD tahun 2023 ini sangat tepat. Alasannya adalah sudah belasan tahun terdapat hasil bumi yang diangkut secara tradisional dengan cara dipundak pekerja, paling syukur bisa diangkut kuda pundak beban sebagai alternatif tetapi lama kerjanya sama dengan dipundak petani dan pekerja pengangkut hasil-hasil bumi pertanian.

Komoditasnya, seperti buah salak, kulit manis, getah karet, pinang, kemiri, dan kopi. Secara otomatis pengangkutan komoditi hasil-hasil pertanian tersebut merupakan kesulitan yang juga bertahun-tahun dirasakan masyarakat di kawasan pedesaan ini.

Dari fakta dan keadaan itu, diakui penetapan daerah ini menjadi tempat pelaksanaan TMMD ke-117 inipun sungguh menjadi angin segar bagi masyarakat petani di Kecamatan Angkola Barat guna mempermudah upaya masyarakat untuk mendongkrak ekonomi masyarakat setempat.

Hal itu berdasarkan keterangan dari masyarakat setempat, mengatakan, panen buah salak merupakan momentum yang selalu ditunggu petani karena dari hasil penjualan jenis komoditi produksi ini masyarakat baru mendapatkan rupiah untuk membiayai seluruh kebutuhan, mulai belanja hidup sehari-hari, seperti beras, minyak goreng serta kebutuhan lainnya hingga biaya sekolah putra/putri dari tingkat TK, SD, SLTP, SLTA hingga perguruan tinggi di kota-kota besar RI sekalipun.

“Tetapi selama ini jika musim panen buah salak, kami kewalahan karena tidak dapat mengangkut hasil panen semuanya sehingga sebagian ditinggalkan membusuk karena lebih besar ongkos angkutan daripada nilai jual satu karung. Syukurlah, jika jalan sudah dibuka seperti ini, kendaraan roda dua dan empat bisa mengangkut hasil buah salak dan karet ke tempat penjualan buah salak,” kata warga mengaku marga Sihombing itu kepada awak media.

Jalan jurusan Kelurahan Sitinjak - Desa Sitaratoit, Kecamatan Angkola Barat, Kabupaten Tapsel sudah terbuka dan telah dikeraskan sebagai langkah awal, tentunya itu adalah hasil karya Satgas TMMD ke-117 wilayah Kodim 0212/TS yang otomatis telah memudahkan masyarakat melakukan angkut hasil komoditi salak dan karet ke tempat pemasaran dan penjualan.

Melalui hasil kerja nyata ini, wajah seram, langkah tegap berpangkas cepak dan selalu terlihat seperti geram yang selama ini bisa saja berkonotasi negatif di masyarakat menjadi hilang berganti dengan sikap bangga serta apresiasi masyarakat kepada TNI khususnya dan Satgas TMMD ke-117 wilayah Kodim 0212/TS pada umumnya.

Fakta yang sebenarnya banyak sikap positif dan prilaku baik yang sesungguhnya diteladani dari orang-orang berlangkah tegap berpangkas cepak dan bersenjata martil, pemecah batu, sangkur dan pacul ini. Sikap disiplin waktu, sesuai kata dan perbuatan serta kerendahan hati adalah kebiasan yang telah tertanam di hati para anggota TNI yang terlihat sangar dan keras itu.

Baca Juga :
Sekda Nias Hadiri Pisah Sambut Danlanal dan Perkenalan Kapolres Nisel

News Feed