Bakhtiar Sibarani Dengarkan Keluhan dan Berikan Bantuan kepada Ratusan Abang Becak Tapteng

Dalam suasana yang penuh hangat dan kekeluargaan tersebut, para abang becak menyampaikan langsung berbagai keluhan dan harapan mereka kepada Bakhtiar dan juga para anggota DPRD yang hadir.

“Kami sangat mengharapkan bantuan dari Bapak Bakhtiar dan anggota DPRD Tapteng untuk kembali memperjuangkan bantuan bagi kami para abang becak ini. Dulu kami pernah mendapat bantuan, namun belakangan ini sudah tidak ada lagi,” ungkap salah seorang abang becak.

Menanggapi keluhan yang disampaikan para abang becak tersebut, Mantan Bupati Tapteng Bakhtiar Ahmad Sibarani langsung meminta kepada Ketua DPRD Tapteng dan para anggota DPRD Tapteng dari Fraksi NasDem untuk memastikan dan mengawal agar bantuan bagi para abang becak tersebut dapat dimasukkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun 2026.

“Dulu, sewaktu saya menjabat sebagai Bupati Tapanuli Tengah, para abang becak ini kami berikan bantuan sebesar satu juta hingga dua juta rupiah serta bantuan beras. Saya berharap perbuatan baik itu bisa dilanjutkan kembali,” ucap Bakhtiar.

Sementara itu, Ketua DPRD Tapteng Ahmad Rivai Sibarani saat ditanya, menjelaskan bahwa mereka telah memperjuangkan agar bantuan untuk para abang becak tersebut bisa ditampung dan dimasukkan dalam APBD 2026. Namun, usulan tersebut tidak ada dalam rancangan anggaran yang diajukan pihak pihak Pemkab Tapteng.

“Bantuan abang becak sudah kami sahkan di RAPBD 2026, tetapi dalam anggaran yang disusun pihak bupati, tidak ada. Kami sudah memperjuangkannya, namun semua keputusan akhir ada di tangan Bupati, Bapak Masinton Pasaribu,” jelas Ahmad Rivai.

Bakhtiar pun menegaskan bahwa program Tapteng Naik Kelas Adil Untuk Semua itu harus diwujudkan secara nyata guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Tapanuli Tengah, khususnya masyarakat kecil.

“Dulu dijaman saya, itu satu juta hingga dua juta per tahun, kalau sekarang Tapteng dikatakan naik kelas, seharusnya dua juta lah tetap atau ditambah jadi tiga juta untuk para abang becak ini. Kalau dikurangi, itu namanya turun kelas. Apalagi kalau dihapuskan, berarti benar-benar keluar kelas,” ucap Bakhtiar sambil tersenyum.

Tampak, para abang becak yang hadir sangat antusias dan mengaku terharu atas perhatian yang kembali diberikan oleh Pak Bakhtiar kepada mereka. Mereka berharap pemerintah daerah dapat menindaklanjuti aspirasi tersebut, agar dapat mereka gunakan untuk kehidupan mereka. 

“Kami hanya berharap pemerintah bisa kembali memperjuangkan hak-hak rakyat kecil seperti kami ini,” ujar salah seorang tukang becak tersebut.(MN.16)***