Bank Sumut Menanjak di Tengah Gejolak Global: Ketangguhan Direksi di Bawah Komando Babay Parid Wazdi
Laporan Ir Zulfikar Tanjung
Mitanews.co.id ||
Di tengah ketidakpastian ekonomi global dan tekanan geopolitik internasional yang mengakibatkan volatilitas sektor keuangan, sebuah kabar membanggakan justru datang dari Sumatera Utara.
PT Bank Sumut, bank kebanggaan daerah, mencatatkan kinerja impresif pada triwulan pertama 2025. Di bawah komando Direktur Utama Babay Parid Wazdi bersama jajaran direksi yang solid, Bank Sumut berhasil menunjukkan ketangguhan dan relevansi strategisnya sebagai jangkar pertumbuhan ekonomi daerah.
Pada saat banyak lembaga keuangan global masih berupaya keluar dari tekanan inflasi dan menyesuaikan diri dengan normalisasi kebijakan suku bunga oleh bank sentral dunia, Bank Sumut justru mencetak pertumbuhan laba sebesar Rp 181 miliar, tumbuh 9,71% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Lonjakan laba ini bukanlah hasil keberuntungan sesaat, melainkan buah dari manajemen risiko yang cermat dan strategi ekspansi kredit yang terarah.
Secara nasional, ekonomi Indonesia pada awal 2025 tumbuh moderat di kisaran 5,1% dengan inflasi yang terkendali di bawah 3,2%. Di level lokal, Sumatera Utara menorehkan capaian pertumbuhan yang stabil, didukung geliat sektor pertanian, UMKM, dan manufaktur ringan.
Dalam lanskap ini, Bank Sumut hadir bukan sekadar sebagai lembaga intermediasi, tetapi sebagai motor penggerak pembangunan daerah.
Data terbaru yang diumumkan direksi pada Public Expose Kinerja Keuangan Triwulan I Tahun 2025 di Ballroom Lantai 10 Kantor Pusat Bank Sumut, Rabu (30/4) sore menunjukkan trend menggembirakan itu. Hadir dalam Public Expose itu Kepala Biro Perekonomian Sekretariat Daerah Provinsi Sumatera Utara, Poppy Marulita Hutagalung
Data juva enunjukkan, hingga Maret 2025 Bank Sumut menyalurkan kredit sebesar Rp 32,0 triliun—naik Rp 2,6 triliun dari tahun sebelumnya. Sebanyak 37,19% dari kredit ini dialokasikan ke sektor produktif, dengan dukungan kuat kepada UMKM sebesar 24,46%. Inilah bukti nyata bahwa Bank Sumut beroperasi dengan misi beyond profit.
Tak hanya unggul dari sisi volume, kualitas kredit Bank Sumut juga patut diapresiasi. Rasio kredit bermasalah (NPL) berhasil ditekan ke level 2,40%, turun dari 2,54% tahun sebelumnya. Hal ini menunjukkan penerapan prinsip kehati-hatian yang efektif dan penguatan fungsi pengawasan internal, serta kolaborasi cerdas dengan lembaga pemeringkat independen.
Kepemimpinan Babay Parid Wazdi sebagai Dirut patut diacungi jempol. Di tengah tantangan transformasi digital dan kompetisi antarbank, ia tak hanya fokus pada pertumbuhan semata, melainkan juga pada penguatan fondasi jangka panjang.
Salah satu indikator penting adalah kinerja Unit Usaha Syariah (UUS) Bank Sumut, yang mencetak pertumbuhan aset luar biasa sebesar 32,76%, dengan peningkatan Dana Pihak Ketiga (DPK) mencapai 41,34%. Langkah ini sangat strategis, mengingat besarnya potensi pasar syariah di Sumut dan nasional.
Di tengah derasnya tuntutan inovasi dan digitalisasi, Bank Sumut juga makin adaptif dalam mempersiapkan transformasi teknologi informasi, memperkuat sistem perbankan digital, dan menjaga kepercayaan nasabah.
Ini tak lepas dari peran kolektif Direktur Utama Babay Parid Wazdi, Direktur Pemasaran Hadi Sucipto, Direktur Keuangan & TI Arieta Aryanti, Direktur Kepatuhan Eksir, dan Direktur Bisnis & Syariah Syafrizalsyah yang bekerja sinergis dengan semangat perubahan dan Kolaborasi Sumut Berkah yang digerakkan Gubsu Bobby Nasution.
Sebagai bank pembangunan daerah (BPD) yang saham pengendalinya dimiliki Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, capaian ini seharusnya menjadi kebanggaan seluruh masyarakat Sumut. Gubernur Sumut, Buah Bina Sution, sebagai pemegang saham pengendali, tentu dapat merasa optimis bahwa Bank Sumut semakin solid menjadi mitra strategis dalam menjalankan program prioritas daerah—baik itu pembiayaan infrastruktur, penguatan ekonomi rakyat, hingga digitalisasi pelayanan keuangan daerah.
Di tengah ketegangan global akibat konflik geopolitik, perlambatan ekonomi Tiongkok, dan harga komoditas yang fluktuatif, Bank Sumut justru berhasil memanfaatkan momentum dengan mengokohkan posisinya sebagai institusi keuangan yang tangguh, adaptif, dan relevan. Ini bukan prestasi biasa. Ini adalah cermin dari manajemen yang visioner dan kapabilitas kepemimpinan yang bisa dibanggakan.
Jika tren ini terus dijaga dan diperkuat, bukan mustahil Bank Sumut akan menjadi percontohan nasional dalam transformasi BPD. Dan Babay Parid Wazdi, dengan visi, kepemimpinan, dan konsistensinya, akan dikenang sebagai salah satu tokoh penting yang mengangkat marwah perbankan daerah ke level yang lebih tinggi.(Penulis bersertifikat Wartawan Utama Dewan Pers)***
Baca Juga :
Wali Kota Sibolga Terima Kunjungan Dandenpom 1/2 Sibolga, Perkuat Sinergi Lintas Lembaga