oleh

BMKG Adakan Sekolah Lapang Gempabumi

-Daerah-1,128 views

Sibolga.Mitanews.co.id | Badan Meteorologi Kimatologi dan Geofisika (BMKG) melalui Stasiun Geofisika Kelas I Deli Serdang mengadakan kegiatan Sekolah Lapang Gempabumi (SLG) di Kota Sibolga, bertempat di Aula Nusantara I, Kantor Wali Kota Sibolga, pada Jum'at (01/07/2022) pagi.

kegiatan Sekolah Lapang Gempabumi (SLG) ini dilaksanakan selama 2 (dua) hari, yakni hari Jum'at dan Sabtu, tanggal 01-02 Juli 2022, dan diikuti sebanyak 58 peserta.

Adapun peserta kegiatan ini merupakan perwakilan dari unsur BPBD Kota Sibolga, Polsek, Koramil, Puskesmas, Camat, Lurah, Taruna Siaga Bencana (Tagana), Relawan, Sekolah, PMI, SAR, dan Media/PERS.

Provinsi Sumatera Utara pada umumnya dan Kota Sibolga pada khususnya merupakan salah satu wilayah yang rawan gempabumi dan tsunami.

Gempabumi yang terjadi di wilayah ini, selain dipicu oleh aktivitas subduksi, juga dipengaruhi oleh keberadaan aktivitas sesar Sumatra segmen Toru.

Di Kota Sibolga bagian pesisir terdapat beberapa objek wisata yang membuat tingkat risiko terhadap bencana khususnya gempabumi dan tsunami menjadi tinggi.

Namun demikian tingkat risiko tsunami tersebut dapat dikurangi dengan meningkatkan kapasitas pencegahan dan kesiapsiagaan Pemerintah Kota Sibolga, Akademisi, Dunia Usaha, Media dan masyarakat sekitar dalam menghadapi bencana tersebut.

Masih dalam rangkaian kegiatan SLG, BMKG Stasiun Geofisika Deli Serdang juga mengadakan BMKG Goes to School yang diikuti oleh sekolah-sekolah rawan terlanda bencana tsunami di pesisir Sibolga.

Kegiatan SLG ini meliputi sesi paparan dan diskusi tentang potensi kegempaan dan tsunami di wilayah Sumatera Utara, sistem dan produk peringatan dini tsunami BMKG, kesiapsiagaan menghadapi gempabumi dan tsunami, peran media, masyarakat siaga tsunami IOC-UNESCO, serta sesi simulasi dalam ruangan (Table Top Exercise – TTX) yang mensimulasikan terjadinya gempabumi M 8.7 berpotensi tsunami bersumber dari megathrust Nias-Simeulue yang kemudian direspon oleh peserta SLG.

Selain itu dilakukan penyerahan dan pemasangan rambu arah evakuasi dari BMKG kepada pemerintah Kota Sibolga.

Seperti kita ketahui bersama bahwa gempabumi belum bisa diprediksi sehingga dapat terjadi kapan saja.

Dengan demikian kegiatan terkait dengan mitigasi bencana gempabumi berpotensi tsunami menjadi hal yang penting dilaksanakan meskipun masih dalam situasi pandemi Covid-19.

Kami senantiasa tetap berupaya untuk  menerapkan protokol kesehatan yang ditetapkan pemerintah seperti menggunakan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak dalam pelaksanaan kegiatan ini.

Sekolah Lapang Gempabumi ini merupakan salah satu ikhtiar untuk memperkuat dan meningkatkan kapasitas pemerintah daerah sekaligus membangun sikap tanggap gempabumi dan tsunami bagi masyarakat serta sekolah yang berada di wilayah potensi gempabumi dan tsunami untuk mewujudkan masyarakat siaga tsunami (Tsunami Ready Community) di Kota Sibolga.(MN.16)

Baca Juga : Pemerintah Desa Malintang Jae Menyalurkan BLT Dana Desa Tahap ll