BNPT dan FKPT Sumut Libatkan Pelajar dan Mahasiswa Bangkitkan Solidaritas Lewat Ekspresi Kreatif
MEDAN.Mitanews.co.id ||
Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) bersama Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Sumatera Utara menggelar program bertajuk Suara Damai Nusantara (SUDARA), Rabu, 6 Agustus 2025.
Program ini menjadi salah satu upaya pendekatan lunak (soft approach) dalam mencegah penyebaran paham radikalisme dan intoleransi yang menyasar generasi muda.
Digelar di Aula Balai Diklat Pertanian Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, kegiatan ini melibatkan pelajar tingkat SMP, SMA/sederajat, serta mahasiswa dari berbagai daerah.
Mereka diajak untuk menyalurkan semangat toleransi dan solidaritas melalui berbagai bentuk ekspresi seni dan budaya.
"Kenapa BNPT bicara soal puisi dan budaya? Karena inilah cara kami memperkuat kecintaan terhadap Indonesia melalui jalur yang lembut namun bermakna seni," ujar Kasubbid Kerjasama Regional BNPT, Yaenurendra, saat membuka acara.
Menurutnya, generasi muda tak cukup hanya dijejali narasi formal kebangsaan.
Mereka perlu ruang aktualisasi yang menyentuh rasa dan membangun kesadaran secara organik.
"Lewat kegiatan seperti ini, kita menanamkan nilai toleransi, kepedulian, dan kebanggaan terhadap budaya sendiri," katanya.
Tahun ini, tema besar yang diusung adalah "Barisan Cinta: Bangkitkan Rasa Solidaritas Anak Nusantara, Ciptakan Indahnya Toleransi, dan Tanamkan Jiwa Integritas serta Tanggung Jawab sebagai Karakter Utama Penerus Bangsa."
Melalui lomba puisi, pertunjukan seni, dan diskusi interaktif, para peserta diajak membumikan nilai-nilai kebangsaan dalam keseharian mereka.
BNPT menyadari bahwa upaya pencegahan ekstremisme tak bisa hanya mengandalkan pendekatan keamanan atau regulasi.
Ruang-ruang kosong dalam benak anak muda harus diisi dengan narasi positif yang relevan dan menyentuh.
"SUDARA menjadi ruang alternatif itu. Ruang yang bukan hanya edukatif, tapi juga menyenangkan," jelas Yaenurendra.
Ketua FKPT Sumatera Utara, Arifuddin Muda Harahap, menambahkan bahwa program ini adalah respons atas meningkatnya kerentanan radikalisasi di kalangan pelajar dan mahasiswa.
Ia menyoroti lemahnya literasi digital, terbatasnya ruang ekspresi damai, dan minimnya dialog lintas budaya sebagai pemicunya.
"Sejalan dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, kegiatan ini juga mengusung agenda pembangunan karakter dan ketahanan nasional," kata Arifuddin.
Program SUDARA diselenggarakan secara serentak oleh 36 FKPT di seluruh Indonesia, dengan total 100 peserta berusia 15–18 tahun dari berbagai jenjang pendidikan.
Rangkaian kegiatan akan berlangsung sepanjang tahun anggaran 2025, dengan puncak acara dijadwalkan pada akhir tahun.
Menurut Arifuddin, selain menumbuhkan kesadaran akan pentingnya toleransi sejak dini, kegiatan ini juga bertujuan memperkuat daya tangkal terhadap radikalisme dan ujaran kebencian, terutama di ruang digital.
"Yang paling penting, anak muda diberi tempat untuk menyuarakan perdamaian dengan cara mereka sendiri. Bukan ceramah, tapi ekspresi. Karena, mereka bukan sekadar objek pencegahan, tapi subjek perubahan," pungkasnya.
Sedangkan dalam kegiatan ini, BNPT dan FKPT Sumut menghadirkan, musisi Jessica Agrippina Fedora Y Yo sebagai narasumber nasional sekaligus juri.
Kemudian Yudhi Harahap didaulat menjadi narasumber daerah merangkap juri dan Mhd Husein Daulay juga sebagai juri.
Hadir pada kesempatan itu perwakilan Dinas Pendidikan Pemprov Sumut, Kabid wasnas Kesbangpol Pemprovsu Emir Mahbob Lubis.
Selanjutnya perwakilan Kapolda Sumut, Kanit 2 Ditintelkam Polda Sumut, AKBP Aswin Noor.(mn.09)***
Baca Juga :
Tanah Al Washliyah Seluas 32 Hektar Sudah Berkekuatan Hukum Tetap, Persiapan Pengosongan Lahan Dimatangkan