PADANGSIDIMPUAN.Mitanews.co.id ||
Gembira mendengar kabar dua kembar putrinya lolos masuk Pondok Pesantren Tahfizhul Qur'an HPAIC Merapi Yogyakarta, Annalely (45), ibu kandung gadis Kembar bernama Hikmah Harahap (12) dan Hidayah Harahap (12) kelahiran Singali, Kecamatan Padangsidimpuan Hutaimbaru, Kota Padangsidimpuan mengaku sekaligus kepikiran dengan perjuangan untuk dapatkan biaya diri dan dua putrinya ke Pesantren tersebut.
"Saya baru saja menerima kabar kedua anak kembarku kelahiran 12 tahun yang lalu dinyatakan lulus masuk Pondok Pesantren (Ponpes) Tahfidzul Qur'an HPAIC Merapi Yogyakarta selain merasa sangat gembira tetapi sekaligus kepikiran dengan beban dana (biaya) diri beserta kedua anak saya menuju Pondok Pesantren tersebut," kata Annanely.
Annalely mengaku yang dirasakannya yaitu biaya berangkat ke Yogyakarta dan biaya kebutuhan hidup selama perjalanan dan juga biaya kebutuhan anaknya sekaligus bagaimana dia bisa pulang ke Kota Padangsidimpuan dalam waktu dekat.
Pondok Pesantren Tahfizhul Qur'an HPAI Merapi Yogyakarta ini memberikan pendidikan dengan belanja hidup dan biaya operasional santri kesemuanya secara gratis bagi santri berprestasi seperti halnya termasuk Hikmah Harahap dan Hidayah Harahap yang baru saja dinyatakan lolos dan diterima menjadi santri di Tahfizhul Qur'an HPAI Merapi Yogyakarta itu, namun kasih sayang orang tua tetap berupaya memberikan yang terbaik kepada anak-anaknya.
Ibu dua anak yang sudah lama berpisah dengan suaminya ini hanya bekerja sebagai sales salah satu perusahaan dan tinggal di sebuah rumah papan kecil mungil tetapi sudah dalam keadaan rapuh. Namun kondisi ini tidak membuatnya kehilangan semangat untuk terus berjuang menyekolahkan kedua anak itu.
Konsultasi Bersama Alumni
Mengaku tidak kehilangan akal, ibu dua anak ini curhat kepada kawan-kawannya sesama alumni di Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 1 Padangsidimpuan melalui group aplikasi HP WatsApp (WA). Diawali kabar gembira terkait kedua anaknya diceritakan sekaligus beban biayanya untuk urusan itu semua termasuk menyekolahkan anaknya itu.
Merasa prihatin dengan kondisi yang disampaikan Annalely itu, beberapa kawan merespon positif dan mensupport baik secara moral maupun materiil.
"Alhamdulillah kita sangat respek curhatan teman di grup MTsN bahwa anaknya diterima dan lulus berprestasi di Pondok Pesantren Tahfidzul Qur'an HPAIC Merapi Yogyakarta tersebut, namun ibunya tidak punya biaya dan kita coba berdiskusi dan mulai mengumpul donasi baik dari alumni dan luar alumni insya Allah banyak yang bantu," ujar salah satu alumni MTsN, Dame Hadomuan Siregar, Selasa (04/07/2023).
Mendapat kabar ibu dua anak yang sedang membutuhkan biaya sekolah itu, Ahmad Edi Batubara salah seorang yang perduli dengan saudaranya yang sangat membutuhkan sekaligus melihat kondisi keluarga yang benar-benar kurang mampu mengakui hal itu patut untuk dibantu.
"Alhamdulillah saya juga turut membantu sekaligus mengajak kawan-kawan lain untuk bersama membantu. Dari bantuan yang terkumpul, sudah bisa memberangkatkan ibu dan dua anaknya ke Pondok Pesantren Tahfiz Qur'an HPAIC Merapi Yogyakarta, mereka naik bus ALS tadi pagi," ujarnya. (MN.03).
Baca Juga :
H Surya BSc Terima Audiensi BEM se-Asahan