Nias.Mitanews.co.id | Dinas Pendidikan Kabupaten Nias Bidang Kebudayaan gelar seminar dalam rangka Penigkatan akses masyarakat terhadap data dan informasi sejarah/sinopsis keturunan Tuada ho dan Siofatanomo wilayah Kabupaten Nias, bertempat di Gedung Howu-Howu Desa Lasara Idanoi, Kecamatan Gido, Rabu (28/09/2022).
Ketua Panitia Pelaksana Seminar, Plt. Kadis Pendidikan Kabupaten Nias Tehego Ndraha, S.Pd, pada laporannya menyampaikan bahwa maksud dan tujuan pelaksanaan kegiatan ini adalah untuk mengetahui informasi sejarah Tuada Ho dan Siofatanomo berdasarkan penuturuan para tokoh serta pendapat dari penggiat budaya dan Arkeolog.
“Hal ini akan menambah wawasan dan pengetahuan sekaligus menjadi sumber inspirasi bagi generasi sekarang maupun yang akan datang” ujar Tehego Ndraha
Seminar dengan tema Penigkatan akses masyarakat terhadap data dan informasi sejarah/sinopsis keturunan Tuada Ho dan siofatanomo wilayah kabupaten nias dilaksanakan selama 1 (satu) hari dengan menyajikan materi dan kegiatan yaitu: Pembahasan Silsilah Tuada Ho dan Pembahasan Silsilah Siofatanomo.
Adapun narasumber atau tenaga ahli khusus yang diundang pada kegiatan tersebut berjumlah 3 (tiga) orang, yakni:
Bpk Pastor Johannes Hammerle dari Museum Pusaka Nias
Dr. Ketut Wiradnyana, M.Si Peneliti Ahli Utama di BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional)
Tomson Parnigotan Hutasoit sebagai Tim Ahli Cagar Budaya Sumatera Utara
Bupati Nias, Yaatolo Gulo, S.E., S.H., M.Si dalam arahannya mengatakan bahwa seminar ini merupakan kegiatan yang patut kita apresiasi bersama karena adanya kolaborasi Dinas Pendidikan Bidang Kebudayaan dengan Para Tokoh yang menjadi Narasumber.
Penyusunan sinopsis/sejarah ini bertujuan untuk menggali, menginventarisasi, mengamankan dan juga menyelamatkan (melestarikan) objek Kemajuan Kebudayaan berupa tradisi lisan” jelas Bupati Nias
Penuturan dari sejarah Tuada Ho dan Siofatanomo melalui sejarah lisan orang tua dari satu generasi ke generasi berikutnya sehingga pemahaman masing-masing dapat berbeda-beda.
“semoga perbedaan ini tidak menjadi pemecah di antara kita semua, itulah sebabnya penyusunan sinopsis ini dapat menjadi media untuk mempererat tali silahturahmi dan persaudaraan di antara kita semua” harap Bupati Nias
Kita patut bersyukur bahwa masih ada peninggalan-peninggalan sejarah yang dapat kita jadikan referensi dalam penyusunan sinopsis ini, misalnya Tambo, situs berupa makam, tempat bersejarah dan tulisan-tulisan kuno serta penuturan masing-masing tokoh yang semakin memperkaya penyusunan sinopsis/sejarah.
Diakhir arahannya, Bupati Nias berharap agar kegiatan ini dapat menghasilkan informasi berupa buku tentang asal-usul leluhur khususnya keturunan dari Tuada Ho dan Siofatanomo sehingga dapatno menjadi informasi yang lebih akuntabel yang dapat mendukung pengembangan literasi di Kabupaten Nias.(ad)
Baca Juga : Pentas Parodi Bakal Jadi Program Tahunan PWI Sumut,25 Wartawan Mendaftar