oleh

Bupati Samosir Hadiri Panen Perdana Ikan Nila Pokdakan Mekar

-Daerah-2,403 views

Bupati Samosir Hadiri Panen Perdana Ikan Nila Pokdakan Mekar

SAMOSIR.Mitanews.co.id ||


Budidaya ikan nila dengan sistem bioflok di Kabupaten Samosir mulai menunjukkan hasil yang menggembirakan. Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) Mekar melakukan panen perdana yang langsung dihadiri oleh Bupati Samosir, Vandiko T. Gultom, di Desa Sitoluhuta, Kecamatan Pangururan, pada Senin 24 Maret 2025.

Acara panen perdana ini dihadiri oleh Bupati Samosir Vandiko T. Gultom, jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kabupaten Samosir, serta anggota Kelompok Pokdakan Mekar. Hadir pula Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Tumiur Gultom, Kepala Dinas Kominfo Immanuel Sitanggang, serta perwakilan dari Dinas Lingkungan Hidup dan Dinas Perhubungan.

Kelompok Pokdakan Mekar berhasil memanen ikan nila dengan sistem bioflok setelah empat bulan masa budidaya. Dari satu kolam, dihasilkan sekitar 250 kg ikan dengan berat rata-rata 250-350 gram per ekor. Hasil panen ini menunjukkan bahwa sistem bioflok dapat menjadi alternatif yang lebih ramah lingkungan dibandingkan keramba jaring apung (KJA) di Danau Toba.

Bupati Vandiko mengapresiasi kerja keras kelompok Pokdakan Mekar dalam menjalankan budidaya ini. Ia menilai hasil panen perdana cukup baik dan diharapkan dapat terus meningkat di masa mendatang.

"Panen perdana ini membuktikan bahwa budidaya dengan sistem bioflok memiliki prospek cerah. Kami berharap masyarakat lainnya dapat beralih dari KJA ke sistem ini untuk menjaga kelestarian Danau Toba," ujar Vandiko.

Panen perdana ini berlangsung di Desa Sitoluhuta, Kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosir, pada Senin, 24 Maret 2025.

Program budidaya bioflok merupakan hasil kerja sama antara Pemerintah Kabupaten Samosir dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan. Sistem ini dinilai lebih ramah lingkungan karena dapat mengurangi pencemaran di Danau Toba yang disebabkan oleh sisa pakan dan limbah ikan dari KJA.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Samosir, Tumiur Gultom, menjelaskan bahwa bioflok memiliki potensi ekonomi yang menjanjikan. Selain lebih mudah dikelola, sistem ini juga menghemat biaya pakan karena limbah ikan dapat diolah kembali menjadi sumber nutrisi oleh mikroorganisme yang ada di dalam kolam.

"Saat ini, harga ikan nila mencapai Rp30 ribu per kilogram. Dengan hasil panen 250 kg per kolam, kelompok ini berhasil memperoleh pendapatan sekitar Rp12 juta," jelas Tumiur.

Ke depan, Bupati Samosir menargetkan peningkatan hasil panen hingga 500 kg per kolam. Salah satu langkah yang akan dilakukan adalah produksi pakan ikan (pelet) secara mandiri untuk menekan biaya produksi.

Ketua Pokdakan Mekar, Cornelius Simbolon, mengaku bangga atas keberhasilan panen perdana ini. Ia mengajak para pembudidaya lain untuk tidak ragu beralih ke sistem bioflok.

"Budidaya dengan sistem bioflok ini sangat menjanjikan. Saya yakin dengan dukungan pemerintah, sistem ini bisa berkembang lebih besar dan memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat," ujar Cornelius.

Ia juga berharap pemerintah dapat membantu pengadaan mesin pembuat pakan ikan, mengingat bahan baku pembuatan pakan sudah tersedia di Samosir.

Dengan keberhasilan panen perdana ini, diharapkan budidaya ikan bioflok semakin berkembang di Samosir dan mampu menjadi sumber ekonomi baru bagi masyarakat, sekaligus menjaga kelestarian Danau Toba.(HS)***

Baca Juga :
Berkah Ramadhan, BUMG Sapeu Pakat Kembali Berbagi Kebahagiaan

News Feed