Cemilan Bumbu Tabur Emas Murni Hadir di Medan, UMKM Binaan Tambang Emas Martabe Tembus PISU 2025
MEDAN.Mitanews.co.id ||
Bayangkan mencicipi camilan gurih yang di atasnya ditaburi bubuk emas murni. Bukan sekadar sensasi rasa, tetapi juga pengalaman eksklusif yang menggabungkan tradisi kuliner lokal dengan sentuhan kemewahan dunia.
Itulah yang ditawarkan Golden Snack, produk unggulan UMKM binaan PT Agincourt Resources (PTAR), pengelola Tambang Emas Martabe di Batangtoru, Tapanuli Selatan.
Golden Snack menjadi daya tarik utama di booth PTAR pada Pekan Inovasi dan Investasi Sumatera Utara (PISU) 2025, yang digelar di Istana Maimun, Medan, 20–23 Agustus.
Tidak hanya pengunjung biasa, bahkan Gubernur Sumatera Utara Bobby Nasution pun turut apresiasi. Saat meninjau booth, Bobby menerima suvenir berupa camilan berlapis “edible gold” itu.
“Ini luar biasa, produk UMKM yang bisa berinovasi sampai sejauh ini. PTAR berhasil membuktikan bahwa pembinaan yang serius mampu melahirkan karya kreatif dan bernilai tinggi,” ujar sejumlah petinggi Sumut usai acara pembukaan ajang PISU, Rabu (20/8/2025).
Golden Snack bukan sekadar jajanan unik. Kehadirannya menjadi simbol perjalanan panjang UMKM lokal yang didampingi PTAR melalui program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM). Produk ini lahir dari keberanian pelaku usaha rumahan untuk keluar dari pakem tradisional, lalu melangkah menuju panggung lebih besar dengan dukungan perusahaan.
Katarina Siburian Hardono, Senior Manager Corporate Communications PTAR, menuturkan bahwa inovasi seperti Golden Snack adalah wujud nyata dari pembinaan yang konsisten.
“Kami komit mendampingi UMKM," katanya didampingi Irwanto Situmorang (Senior Manager External Relations), Selvy Wista (Supervisor Business Analyst & Development), Gio Armansyah (Supervisor Campaign and Event Management), serta staf Bagas Silua, Aisah dan Maria.
Pembinaan katanya mulai dari pelatihan, pengemasan, hingga strategi pemasaran. Golden Snack hanyalah satu contoh, masih banyak produk kuliner dan fesyen lain yang ditampilkan di PISU ini.
Sejak awal, PTAR memandang UMKM bukan sekadar mitra binaan, melainkan penggerak kemandirian ekonomi masyarakat lingkar tambang. Hingga 2024, tercatat 337 UMKM dan koperasi telah dibina, dari usaha kuliner rumahan hingga kelompok menjahit dan kerajinan. Dukungan itu bahkan mencapai alokasi dana sebesar USD 207.678 hanya dalam satu tahun.
Bagi para pelaku UMKM, kesempatan tampil di ajang sebesar PISU adalah pintu masuk menuju jejaring pasar yang lebih luas. “Kami tidak pernah membayangkan bisa membawa produk ini hingga dikenal masyarakat kota. Dengan adanya pameran seperti ini, karya kami bisa dihargai lebih,” ujar salah satu pelaku UMKM yang memproduksi Golden Snack.
Bagi pengunjung, mencicipi Golden Snack mungkin sekadar pengalaman unik. Namun di balik setiap gigitan, tersimpan cerita perjuangan UMKM yang perlahan naik kelas, dari dapur sederhana di Tapanuli Selatan, menuju panggung inovasi Sumatera Utara.(MN.01)***
Baca Juga :
Piala Dambaan Kemerdekaan, Adolina FC Tahan Praja Wibawa FC 2-2