oleh

Debat Publik Kedua: Bobby dan Edy Adu Strategi untuk Tingkatkan Daya Saing Sumut dan Pembangunan Berkelanjutan

-Politik-187 views


Debat Publik Kedua: Bobby dan Edy Adu Strategi untuk Tingkatkan Daya Saing Sumut dan Pembangunan Berkelanjutan

MEDAN.Mitanews.co.id ||


Debat publik kedua yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Sumatera Utara berlangsung di Hotel Santika, Medan, Rabu 6 November 2024 malam, menghadirkan pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Utara.

Acara ini menjadi ajang adu visi, misi, dan program bagi kedua pasangan calon yang tengah memperebutkan kepemimpinan Sumut untuk lima tahun mendatang.

Debat berlangsung lancar meski diwarnai dengan dinamika kritis antara pasangan calon nomor urut 1, Bobby Nasution-Surya, dan pasangan calon nomor urut 2, Edy Rahmayadi - Hasan Basri Sagala.

Kedua pasangan calon saling mengemukakan dan mengkritisi program unggulan masing-masing dengan penuh keyakinan. Meski memiliki pendekatan, metode, dan strategi yang berbeda, keduanya memiliki komitmen bersama untuk meningkatkan daya saing daerah serta mewujudkan pembangunan berkelanjutan di Sumatera Utara.

Hal ini diharapkan mampu memberikan wawasan kepada masyarakat tentang pilihan terbaik dalam menentukan pemimpin yang akan membawa Sumut ke arah yang lebih baik.

Ketua KPU Provinsi Sumatera Utara, Agus Arifin, dalam sambutannya mengatakan bahwa debat publik ini merupakan forum yang ditunggu-tunggu oleh masyarakat. "Debat publik kedua ini adalah momen penting untuk memberikan gambaran visi dan misi serta program unggulan para calon, sehingga masyarakat dapat melihat dengan jelas arah pembangunan yang ditawarkan," ujar Agus Arifin.

Ia menambahkan bahwa debat ini memberikan kesempatan kepada kedua pasangan calon untuk beradu kebijakan, ide, dan gagasan demi mewujudkan pembangunan Sumatera Utara yang berkelanjutan.

Debat publik kedua ini mengusung tema besar, "Peningkatan Daya Saing Daerah dan Pembangunan Berkelanjutan." Dalam debat ini, para kandidat mengulas berbagai topik penting yang terbagi ke dalam enam subtema utama.

Topik tersebut mencakup strategi memajukan daerah melalui peningkatan infrastruktur dan aksesibilitas, termasuk konektivitas sistem transportasi publik dan penyediaan akses internet di berbagai daerah terpencil.

Selain itu, pasangan calon juga membahas langkah-langkah peningkatan investasi daerah, termasuk program penanaman modal, penciptaan lapangan kerja, serta pengembangan sektor pariwisata yang dianggap vital untuk perekonomian daerah.

Tidak hanya fokus pada kemajuan ekonomi, debat ini juga membahas isu-isu lingkungan yang mendesak, seperti degradasi lingkungan dan penanganan bencana alam.

Para kandidat memberikan pandangan mereka tentang solusi terhadap banjir, tanah longsor, reboisasi hutan, serta upaya mengatasi pencemaran air, tanah, dan udara.

Permasalahan tentang ketersediaan air bersih, industrialisasi yang ramah lingkungan, dan penerapan AMDAL juga menjadi bagian penting dari diskusi.

Subtema lainnya meliputi isu-isu konflik pertanahan, konflik pertambangan, alih fungsi lahan, dan eksploitasi hutan. Para calon memaparkan langkah-langkah mereka untuk menuntaskan konflik wilayah perbatasan antar pemerintah daerah dan memastikan ketahanan pangan serta energi di Sumatera Utara.

Tak ketinggalan, inovasi teknologi dalam pembangunan daerah dan percepatan desa mandiri juga menjadi pokok pembahasan yang dikemukakan dalam debat.

*Peran Panelis dan Format Debat*

Debat publik ini berlangsung selama 180 menit, dimulai pada pukul 20.00 hingga 23.00 WIB, dan melibatkan sembilan panelis dari berbagai bidang keahlian yang bertugas memastikan jalannya diskusi tetap objektif dan berorientasi pada substansi isu.

KPU Sumut berharap melalui debat publik ini, masyarakat dapat lebih memahami karakter, komitmen, dan kesiapan masing-masing pasangan calon dalam memimpin Sumut. "Debat ini bukan hanya soal beradu argumen, tetapi juga soal menunjukkan kepada masyarakat arah pembangunan yang diyakini pasangan calon untuk memajukan Sumatera Utara," tutup Agus Arifin.

Acara debat ini menjadi momentum bagi masyarakat Sumatera Utara untuk mempelajari dan menilai pilihan mereka di Pilkada 2024. Dengan partisipasi aktif masyarakat, KPU optimis bahwa pesta demokrasi ini akan berjalan lancar dan mampu menghasilkan pemimpin yang tepat untuk Sumatera Utara.(MN.01)***

Baca Juga :
PLN Butuh Penyegaran, Siapa Pengganti Darmawan Prasodjo sebagai Dirut?

News Feed