Di Tengah Guyuran Hujan Deras, Wali Kota Sibolga Datangi Korban Rumah Ambruk di Kampung Ketapang
SIBOLGA.Mitanews.co.id ||
Mendapat kabar ada rumah warga yang ambruk diterpa angin kencang dan gelombang laut di Kampung Ketapang, Wali Kota Sibolga Akhmad Syukri Nazry Penarik langsung sigap mendatangi lokasi bencana, yang berlokasi tepatnya di Jalan Mawar, Kelurahan Sibolga Ilir, Kecamatan Sibolga Utara, Kota Sibolga, Sumatera Utara.
Meski kondisi hujan deras masih mengguyur saat itu, namun tidak menyurutkan langkah Wali Kota Sibolga Syukri Penarik untuk hadir kelokasi bencana tersebut.
Dengan memakai mantel plastik seadanya, Syukri Penarik, sapaan akrab Wali Kota Sibolga Akhmad Syukri Nazry Penarik langsung hadir dilokasi bencana guna melihat langsung kondisi rumah milik salah seorang warga bernama Kalmer Siburian sudah tinggal puing-puing kayu usai dihantam gelombang laut dan angin kencang.
Hal itu disampaikan Wali Kota Sibolga Syukri Penarik kepada wartawan disela-sela menghadiri acara di Bapas Sibolga, pada Sabtu (5/4/2025). Kepada wartawan, Syukri menceritakan bahwa menurut Istri Kalmer yang merupakan korban bencana tersebut, kejadiannya saat itu turun hujan yang deras sejak sore disertai dengan angin kencang dan geledek yang bergemuruh.
“Saat itu kencang anginnya, kemudian ada apa itu pak ronggur itu pak, oh petir, iya petir itu pak,” kata istri Kalmer menjelaskan kepada Wali Kota, saat ditemui Wali Kota Sibolga Syukri Penarik dilokasi kejadian, pada Kamis (3/4/2025) malam.
Melihat kondisi cuaca, dan gelombang laut yang tinggi, Wali Kota yang hadir didampingi Lurah setempat, yakni Jimmy Sinaga itu kemudian khawatir dengan keselamatan warga sekitar. Tak ingin hal buruk terjadi pada warganya, suami dr. Rahma Saena Nasution itu kemudian langsung menghubungi Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sibolga, Ade Mahligai Putra Lubis melalui telepon selularnya.
Syukri kemudian memerintahkan agar segera menurunkan personil, untuk berjaga dan membantu warga yang terkena musibah. Menurutnya, gelombang laut yang tinggi dapat menghantam puing-puing rumah Kalmer dan merusak rumah lain yang ada disekitarnya.
“Biar di standby kan saja disini personil sampai besok pagi. Karena yang ditakutkan besok pagi naik pasang, jadi standby kan anggota biar nanti menghindari hantaman kalau ada pasang gembung. Biar bisa juga nanti membantu masyarakat disini dan masyarakat lain tetangganya bisa tenang mereka. Standby kan disini personil ya pak Kalak,” kata Syukri lewat telepon selularnya memerintahkan Kalak BPBD.
Dari data BPBD Sibolga diketahui, jumlah rumah yang ambruk akibat angin kencang tersebut hanya 1 unit. Selain sebagai tempat tinggal, rumah Kalmer tersebut juga dipakai sebagai gudang, tempat pengolahan ikan asin.(MN.16)***
Baca Juga :
Menara Pandang Tele dan Air Mancur Menari Masih Jadi Primadona Wisata Samosir, Hasilkan PAD Rp 904 Juta