oleh

Dituding Gelapkan Dana Oplah, GP3A Maju Bersama Sebut Berita Sesat

-Daerah-199 views

Dituding Gelapkan Dana Oplah, GP3A Maju Bersama Sebut Berita Sesat

SERGAI.Mitanews.co.id ||


Dituding dalam pemberitaan menggelapkan dana bantuan Optimasi Lahan (Oplah) yang berasal dari Kementerian Pertanian (Kementan) RI, membuat geram Hartono, Ketua Gabungan Perkumpulan Petani Pemakai Air (GP3A) Maju Bersama Tanjung Beringin.

Didampingi Sekretarisnya Saripudin, Hartono , Minggu 10 Agustus 2025 kemarin, membantah keras tudingan tersebut.

" Pemberitaan yang beredar tidaklah benar dan menyesatkan. Ia menjelaskan bahwa dana bantuan Oplah memang telah dicairkan sebesar 70 persen atau Rp630 juta pada Juni 2025 lalu,"
cetus Hartono.

Dana tersebut juga telah diberikan kepada pengurus Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) di empat desa yakni, Mangga Dua, Sentang, Bogak Besar dan Pematang Kuala.

" Bukan untuk dibagikan kepada anggota kelompok tani seperti yang diberitakan," ucapnya kesal.

Ia menambahkan, berdasarkan petunjuk pelaksanaan (Juklak) dan petunjuk teknis (Juknis) bantuan Oplah diperuntukkan khusus untuk pengolahan lahan seperti penjetoran, tidak langsung ke petani.

"Kami hanya mengikuti juklak dan juknis nya. Karena jelas, bantuan tersebut diperuntukkan untuk membantu petani mengolah lahan, bukan dibagi-bagikan kepada petani," jelas Hartono.

Lebih jauh dijelaskan, bantuan Oplah hanya diberikan untuk lahan sawah yang masuk dalam sistem pengukuran poligon, yakni metode yang digunakan untuk menentukan luasan lahan yang berhak menerima bantuan.

"Jadi, tidak semua petani mendapatkan bantuan tersebut. Hanya areal sawah yang masuk Poligon saja yang mendapatkan bantuan," bebernya

Ketua GP3A ini juga mengungkapkan bahwa saat dana bantuan dicairkan, petani di empat desa sudah melakukan penanaman padi, dan sisa dana 30 persen menunggu pencarian.

“Masa tanam (MT-1) sudah berlalu jadi bantuan ini rencananya akan digunakan untuk MT-2 sekitar bulan September atau Oktober. Jadi, tidak ada yang kami gelapkan seperti yang diberitakan itu,” ujar Hartono.

Ia juga kecewa atas pemberitaan tanpa konfirmasi langsung, sehingga berita yang dibuat menjadi tidak akurat dan menimbulkan kesalahpahaman di masyarakat.

Mirisnya lagi, ada pengakuan aneh dari Sekretaris GP3A, Saripudin yang mengaku sempat dimintai uang oleh oknum berinisial "S" yang mengaku dari LSM dengan alasan tidak akan meributi bantuan tersebut.

Oknum tersebut meminta sejumlah uang dengan nilai awal Rp70 juta, kemudian turun menjadi Rp50 juta. Namun, permintaan oknum tersebut langsung ditolaknya.

"Beliau (oknum LSM) datang kerumah dan meminta sejumlah uang seperti yang saya sebutkan tadi.Namun saya tolak," ucapnya.

Terkait permasalahan tersebut, pengurus GP3A Maju Bersama Tanjung Beringin akan melayangkan surat bantahan dan surat somasi ke beberapa media yang telah memberitakan tersebut.

Dengan klarifikasi ini, GP3A Maju Bersama Tanjung Beringin berharap agar masyarakat dan media dapat lebih berhati-hati dalam menyampaikan informasi agar tidak merugikan pihak-pihak terkait. (mn.44)***

Baca Juga :
Roh Dana BOS: Pemberdayaan Guru dan Siswa yang Sering Terlupakan

News Feed