Dugaan Penghinaan terhadap Bobby Nasution Dilaporkan ke Mapolda Sumut
MEDAN.Mitanews.co.id ||
Organisasi Laporkan Dugaan Penghinaan terhadap Bobby Nasution ke Mapolda Sumut masyarakat Nusantara Untuk Jokowi (N4J) mengambil langkah tegas menyikapi beredarnya video dugaan penghinaan terhadap Gubernur Sumatera Utara Bobby Nasution dan keluarganya di media sosial. Pada Sabtu 14 Juni 2025, sejumlah pengurus DPP N4J mendatangi Mapolda Sumut untuk menyampaikan pengaduan atas dugaan ujaran kebencian dan pencemaran nama baik.
Delegasi dipimpin oleh Penasihat Hukum DPP N4J, Rio Girsang, SH, dari Kantor Hukum Ojak Nainggolan, SH, didampingi oleh tokoh-tokoh organisasi seperti Jadi Pane, SPd, MSi, Vivico Lumbanraja, Toga Nainggolan, serta puluhan anggota lainnya. Kehadiran mereka mendapat sambutan dari AKP JH Panjaitan dan staf Humas Polda Sumut.
“Ini adalah ekspresi keprihatinan moral kami atas dugaan serangan tak beretika yang ditujukan kepada pemimpin daerah dan keluarganya. Tidak ada alasan yang membenarkan dugaan penghinaan terhadap istri dan keluarga siapa pun,” ujar Rio Girsang di hadapan media.
Instruksi pelaporan itu berasal langsung dari Ketua Umum DPP N4J, Dr RE Nainggolan, MM. Ia menilai dugaan penghinaan semacam itu bukan sekadar masalah pribadi, melainkan sudah menyentuh aspek martabat dan nilai-nilai sosial.
“Menyerang keluarga seseorang, apalagi istri, adalah tindakan melukai rasa kemanusiaan kita. Ini soal menjaga etika dan solidaritas sosial,” ujar RE Nainggolan saat melepas rombongan ke Polda.
Dalam pengaduan tersebut, N4J menyerahkan bukti berupa unggahan video yang berisi kata-kata kasar dan dugaan hinaan terhadap Bobby Nasution, istrinya, dan keluarga besar Presiden Joko Widodo. Meski belum dapat diproses sebagai laporan resmi karena harus dilakukan langsung oleh pihak yang dirugikan, pihak kepolisian tetap menghargai langkah N4J.
“Kami menyampaikan aspirasi rakyat. Jangan sampai ruang digital kita berubah menjadi tempat bebas menghina dan mencaci maki tanpa pertanggungjawaban. Kalau ini dibiarkan, masyarakat akan terbiasa dengan budaya kasar,” kata Jadi Pane.
N4J berharap kepolisian tetap memberi perhatian terhadap kasus semacam ini untuk menjaga wibawa kepala daerah dan membangun budaya digital yang sehat di tengah masyarakat.(MN.01)***
Baca Juga :
Tinjau Penertiban PKL, Wakil Wali Kota Sibolga: Tak Ada Toleransi Bagi Pedagang Yang Bandel