oleh

Dukungan Waketum DPP REI untuk Bobby Nasution: Tanda Kepercayaan Nasional terhadap Kepemimpinan Sumut

-Daerah-100 views

Dukungan Waketum DPP REI untuk Bobby Nasution: Tanda Kepercayaan Nasional terhadap Kepemimpinan Sumut

Oleh Ir Zulfikar Tanjung

Mitanews.co.id ||
Ada keyakinan yang patut kita catat bahwa dukungan yang disampaikan Wakil Ketua Umum DPP Real Estate Indonesia (REI), Andi Atmoko Panggabean, kepada Gubernur Sumatera Utara Bobby Nasution bukanlah bentuk dukungan seremonial.*

Dukungan itu lahir dari pemahaman mendalam atas kesungguhan, konsistensi, dan kecepatan kerja Gubernur Bobby dalam mengimplementasikan program nasional perumahan bersubsidi untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) — sebuah program strategis yang kini menjadi bagian dari “cita-cita percepatan hasil nyata” Presiden Prabowo Subianto.

*Figur Kompeten dan Kredibel*

Andi Atmoko Panggabean bukan sosok baru dalam dunia perumahan rakyat. Ia pernah menjabat sebagai Ketua DPD REI Sumatera Utara, dikenal luas di kalangan pengembang sebagai tokoh yang menguasai sepenuhnya anatomi dan dinamika sektor perumahan di daerah ini.

Kini, dalam kapasitasnya sebagai Wakil Ketua Umum DPP REI, ia memiliki pandangan nasional yang objektif. Karena itu, ketika ia menyampaikan apresiasi kepada Gubernur Bobby Nasution, pandangan tersebut layak dibaca sebagai penilaian profesional dari otoritas yang kompeten, bukan sekadar pujian spontan.

REI adalah organisasi pengembang properti terbesar di Indonesia, dengan sekitar 60 persen aktivitas anggotanya berfokus pada pembangunan rumah MBR.

Maka, dukungan Andi Atmoko pada kebijakan Gubernur Sumatera Utara sesungguhnya mencerminkan pengakuan dari komunitas ekonomi nasional terhadap kepemimpinan daerah yang berpihak pada rakyat kecil.

*Menyatu dengan Program Nasional*

Apa yang dilakukan Bobby Nasution dalam program 20.000 rumah bersubsidi MBR di Sumatera Utara adalah contoh konkret dari implementasi pemerintahan kolaboratif yang menjadi semangat pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

Dalam konsep “kerja hasil cepat” yang kini diarusutamakan secara nasional, pemimpin daerah tidak hanya berfungsi sebagai pelaksana, melainkan juga sebagai penggerak dan akselerator capaian nasional.

Bobby Nasution melangkah lebih jauh dari sekadar menjalankan mandat pusat. Ia menyempurnakan dan memperluas manfaat program itu dengan menambah unsur local wisdom dan kepedulian nyata — antara lain mengupayakan penggratisan biaya akad, notaris, dan administrasi bank bagi masyarakat.

Kebijakan itu bukan hanya mempermudah akses kepemilikan rumah, tetapi juga menghadirkan rasa keadilan sosial yang substansial, di mana rakyat kecil tidak dibebani oleh mekanisme teknokratis yang sering kali memberatkan mereka.

Dalam kebijakan publik, hal semacam ini disebut sebagai “inovasi kebijakan berbasis kebutuhan nyata (need-based policy innovation)”, yaitu ketika pemimpin daerah menyesuaikan implementasi program nasional dengan konteks sosial-ekonomi masyarakatnya.

*Laboratorium Kepercayaan Nasional*

Dukungan Andi Atmoko Panggabean memberi pesan kuat ke tingkat nasional bahwa Sumatera Utara kini sedang menjadi laboratorium kepercayaan nasional.

Di bawah kepemimpinan Gubernur Bobby Nasution, Sumut menunjukkan kapasitasnya sebagai provinsi yang tidak hanya siap menerima amanah program nasional, tetapi juga mampu mempercepat dan memperkaya hasilnya.

Dalam terminologi politik pembangunan, langkah seperti ini memperkuat kredibilitas kepemimpinan daerah.

Kredibilitas itu penting, karena menjadi modal sosial yang menumbuhkan kepercayaan pemerintah pusat dan pelaku ekonomi nasional untuk terus menyalurkan investasi, program, dan tanggung jawab pembangunan ke Sumatera Utara.

Ketika Andi Atmoko menyebut kebijakan Gubernur Bobby sebagai “perjuangan luar biasa”, sesungguhnya ia sedang menegaskan bahwa Sumatera Utara kini sedang menata citranya — bukan sekadar sebagai wilayah administratif, tetapi sebagai model provinsi yang mampu mengelola mandat nasional dengan hasil konkret dan dampak langsung bagi rakyat.

Kebijakan untuk menghapus biaya akad dan notaris yang nilainya mencapai Rp8,5 juta per unit mungkin terlihat sederhana dalam angka, tetapi di balik itu terdapat pesan besar tentang pemerintahan yang mendengar dan memahami denyut rakyatnya.

*Menatap 2026: Momentum Kepercayaan*

Keberanian Gubernur Bobby Nasution menambah target menjadi 25.000 rumah subsidi MBR pada tahun 2026 menunjukkan keyakinan diri sekaligus tanggung jawab moral terhadap masyarakat.

Ini bukan hanya target angka, melainkan pernyataan integritas kepemimpinan bahwa Sumatera Utara ingin menjadi bagian paling progresif dari cita-cita pemerataan pembangunan nasional di bawah Presiden Prabowo Subianto.

Di sinilah dukungan REI menjadi penting. Bukan sekadar bentuk kerja sama ekonomi, tetapi konfirmasi moral bahwa dunia usaha percaya pada integritas kebijakan Gubernur Bobby Nasution — dan pada saat yang sama, mempercayai Sumatera Utara sebagai daerah yang siap melangkah bersama Indonesia menuju kesejahteraan merata.

Dengan demikian, dukungan Andi Atmoko Panggabean kepada Gubernur Bobby Nasution adalah simbol lahirnya babak baru: babak kepercayaan nasional terhadap Sumatera Utara, yang kini tidak hanya menjadi penerima kebijakan, tetapi juga penggerak aktif dalam mewujudkan cita-cita pemerataan pembangunan Indonesia.(Penulis bersertifikat wartawan utama Dewan Pers)***

Baca Juga :
Kisah Relawan Dapur MBG Kota Tengah, Bisa Nyicil Hutang dan Bantu Orang Tua

News Feed