oleh

Erwin Harahap Cepat Tanggap Perintah Bobby Nasution: Tiada Hari Tanpa Berita

-Daerah-237 views

Erwin Harahap Cepat Tanggap Perintah Bobby Nasution: Tiada Hari Tanpa Berita

Oleh Ir Zulfikar Tanjung

Mitanews.co.id ||
Sejak dilantik pada 15 Agustus 2025, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Sumatera Utara (Kominfo Sumut) Erwin Hotmansah Harahap bergerak cepat.

Hanya sepuluh hari berselang, ia berhasil mempertemukan Gubernur Bobby Afif Nasution dan Wakil Gubernur Haji Surya dengan lebih dari seratus pemimpin redaksi media massa di Medan.

Forum itu menjadi tonggak paradigma baru peran media sebagai “position tower” atau menara pengaruh, yang dimaksudkan Bobby untuk menguatkan suara Sumut hingga ke tingkat nasional.

Kini, gebrakan itu berlanjut. Mulai Rabu 17 September 2025, Erwin mengimplementasikan perintah langsung gubernur: setiap hari harus ada konferensi pers dari OPD di jajaran Pemprov Sumut, bekerjasama dengan Forum Wartawan Pemprovsu (FWP).

Artinya, tiada hari tanpa berita. Dalam tiga hari pertama saja, belasan pimpinan OPD—mulai dari asisten, kepala dinas, kepala badan hingga kepala biro—sudah bergilir memberikan keterangan pers kepada wartawan.

Meski konferensi pers rutin OPD bukan hal asing di Sumut, langkah Erwin kali ini berbeda secara kualitas. Pertama, konferensi pers ini bukan sekadar formalitas atau agenda seremonial. Ia ditempatkan sebagai medium strategis keterbukaan informasi publik.

Kedua, rutinitas harian menjadikan pemerintah daerah selalu hadir di ruang publik dengan narasi yang segar, akurat, dan langsung dari sumbernya.

Manfaatnya jelas. Bagi pemerintah daerah, pola ini mengurangi distorsi informasi serta memperkuat akuntabilitas. Bagi masyarakat, mereka mendapat akses yang lebih cepat dan transparan tentang kebijakan yang menyentuh kehidupan sehari-hari.

Sementara bagi media, kegiatan ini menjadi sumber berita yang kredibel sekaligus ruang dialog langsung dengan para pengambil keputusan.

*Kualitatif*

Namun, yang terpenting: konferensi pers ini tidak boleh berhenti pada rutinitas. OPD dituntut untuk tidak hanya menyajikan laporan program monoton, tetapi juga mengangkat isu-isu strategis yang berdampak nasional: harga pangan, distribusi pupuk, infrastruktur, hingga energi.

Dengan begitu, suara Sumut bisa digaungkan oleh media ke tingkat nasional, sebagaimana harapan Bobby Nasution.

Paradigma baru ini menempatkan media bukan sekadar penyampai kabar, tetapi sebagai menara pengaruh yang mampu mendorong kebijakan pusat agar berpihak kepada daerah.

Inilah inti keinginan gubernur: menjadikan media sebagai kanal strategis untuk memperjuangkan kepentingan rakyat Sumut.

Respons cepat Erwin Harahap dalam menerjemahkan arahan gubernur patut diapresiasi. Ia membuktikan bahwa komitmen dan perintah pimpinan tidak cukup hanya dikutip, tetapi harus dihidupkan dalam praktik nyata. Dengan tiada hari tanpa berita, Sumatera Utara meneguhkan diri sebagai provinsi yang terbuka, partisipatif, dan komunikatif—seraya menguatkan posisinya di panggung nasional.

*Inovatif*

Agar program ini tidak terjebak pada rutinitas yang kering, jajaran staf Kominfo perlu merancang format konferensi pers dengan lebih kreatif. Misalnya, menghadirkan sesi tanya jawab yang interaktif, penggunaan data visual yang mudah dipahami publik, serta sistem dokumentasi digital yang bisa langsung diakses masyarakat luas.

Dengan begitu, informasi yang keluar tidak hanya informatif, tetapi juga menarik dan mudah diperbincangkan.

Selain itu, penting pula menciptakan variasi tema dan kolaborasi lintas-OPD agar isu-isu yang diangkat lebih komprehensif. Dengan rancangan teknis yang inovatif seperti ini, konferensi pers rutin akan benar-benar menjadi magnet perhatian publik sekaligus rujukan nasional dalam praktik keterbukaan informasi daerah.(Penulis Bersertifikat Wartawan Utama Dewan Pers)****

Baca Juga :
Bupati Sergai Dorong Penguatan Koperasi Merah Putih untuk Majukan Ekonomi Desa

News Feed