oleh

Hadir di Kota Bertuah Barus, Gubsu Dampingi Wapres RI KH Ma’ruf Amin Kunker di Tapteng

-Daerah-2,209 views

TAPTENG.Mitanews.co.id | Belasan ribu massa umat Islam berkumpul di Lapangan Merdeka, Kecamatan Barus, Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), Sumatera Utara (Sumut), menghadiri acara Barus Berselawat untuk Indonesia, dipimpin Wakil Presiden RI KH Ma'ruf Amin, pada Rabu (15/2/2023) pagi.

Gubernur Sumut Edy Rahmayadi yang hadir bersama Ketua TP PKK Sumut Ibu Nawal Edy Rahmayadi turut mendampingi kegiatan kunjungan kerja Wakil Presiden Republik Indonesia (Wapres RI) Prof KH. Ma'ruf Amin dan Ibu Wapres Ny Hj. Wuri Ma'ruf Amin di Kabupaten Tapanuli Tengah, tepatnya di Kota bertuah Barus selama 2 (dua) hari yakni tanggal 14 dan 15 Februari 2023.

Dalam sambutannya, Gubernur Sumut Edy Rahmayadi mengungkapkan rasa syukur atas kedatangan tokoh yang tidak hanya sebagai Wakil Presiden RI, tetapi juga seorang ulama dan juga salah satu Kiyai besar di Indonesia.

"Kita datang ke sini guna menghadiri acara "Barus Bershalawat Untuk Indonesia". Kita kedatangan tokoh besar, yang juga seorang Kiyai. Saya sendiri merindukan beliau memberikan tausiah, dan saya berharap kita semua mendengarkannya dengan baik. Kepada Bapak Wakil Presiden, selamat datang di Provinsi Sumatera Utara dan Kabupaten Tapanuli Tengah," ungkap Gubernur Edy Rahmayadi.

Gubernur menjelaskan bahwa Kecamatan Barus, Tapteng menyimpan sekelumit cerita sejarah peradaban Islam pada masa abad ke-7 Masehi. Berbagai bukti di antaranya makam Syeikh Rukunuddin yang tertulis pada pusara, Wafat tahun 672 Masehi atau 48 Hijriyah.

"Menurut Buya Hamka, Islam ke Indonesia pada abad ke-7. Karena itu tepatlah kalau dikaji, Islam masuk dari Barus ini. Dan sedang disusun, dicari melalui napak tilas," ujar Gubernur, didampingi Ketua TP PKK Sumut Nawal Lubis.

Selain itu, kata Gubernur, bahwa di masa yang tidak jauh berbeda, juga datang tokoh agama Kristen bernama Nomensen, dimana para Aulia sudah hidup di daerah ini.

"Pada masa itu, toleransi sejak dulu sudah terjadi. Sehingga dari dahulu kami tidak ada persoalan dengan kerukunan umat beragama. Kalau ada yang mengatakan macam-macam, itu bukan orang Sumatera Utara," tegasnya.

Mengakhiri sambutannya, Gubernur pun berharap kiranya Wakil Presiden RI KH Ma'ruf Amin memberikan tausiah yang dapat menjadi pengetahuan penting bagi umat, sekaligus menjadi referensi dalam menjalankan kehidupan, baik dalam beragama maupun berbangsa.

Dari kegiatan Barus Bershalawat Untuk Indonesia ini, Wakil Presiden RI KH. Ma'ruf Amin juga mengucapkan rasa syukur karena dapat kembali hadir di tempat yang mulia ini, sebagai tempat masuknya Islam pertama di bumi Nusantara. 

Oleh karena itu, acara yang memuliakan Nabi Muhammad SAW ini menurut Wapres sejalan dengan kehadiran Islam sebagai penerang bagi umat manusia.

"Nabi Muhammad (SAW) adalah cahaya matahari, cahaya bulan dan cahaya di atas segala cahaya. Membawa manusia dari kegelapan kepada cahaya, tetapi pemilik cahaya itu adalah Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, yang juga diturunkan kepada para pewarisnya yakni para ulama dan waliyullah," ucap Wapres KH. Ma'ruf Amin.

Oleh Sebab itu, cahaya tersebut menurut Wapres menjadi keutamaan bagi seorang alim ulama dibandingkan dengan ahli ibadah.

Ibarat seperti bulan purnama dengan bintang-bintang, itulah yang terpancar di bumi Nusantara ini, dan dari Barus inilah pertama sekalinya memancar ke seluruh penjuru Indonesia.

"Islam adalah nur, memberikan cahaya kepada kita semua, supaya kita tahu mana yang baik mana yang tidak, mana yang hak dan batil," jelas Wapres KH. Ma'ruf Amin.

Lebih lanjut, Wapres menjelaskan bahwa apa pun yang terkandung di dalam Islam, di antaranya kemaslahatan, keadilan, rahmat, hikmat, kesantunan, persatuan, keilmuan dan syariat, muaranya ada pada wujud pengelolaan bumi oleh manusia sebagai khalifah atau pemimpin di atasnya.

Kata syariat berarti bermakna keadilan Allah SWT di antara hamba-hamba-Nya. Serta Rahmat bagi seluruh makhluk di muka bumi, di bawah naungan Allah SWT.

"Jika merusak, membunuh atau menghancurkan, itu bukan syariat, walaupun dilabeli atas nama Islam," tegas Wapres.

Oleh karena itu, nilai keislaman sebagai Agama yang Rahmatan Lil 'Alamin, tercermin dari sikap toleransi beragama yang ada di Sumatera Utara, khususnya di Barus sebagai pintu masuknya Islam ke Indonesia.

Sehingga banyak pula orang-orang pintar, bahkan ulama dari berbagai negara, datang ke Indonesia ini untuk belajar bagaimana bangsa ini mampu menjaga kerukunan dan toleransi beragama, berbangsa dan bernegara.

"Kalau dulu para ulama dan orang pintar dari Timur Tengah yang mengajarkan Agama kepada kita. Sekarang sudah terbalik, malah merekalah yang datang untuk belajar Islam yang Rahmatan Lil 'Alamin. Karena kita mampu menjaga Islam seutuhnya, sebagai rahmat bagi seluruh alam," lanjut Wapres menjelaskan.

Untuk itu, berkah dari Allah yang menurunkan Islam di Barus, perlu ada upaya menjaga nilai-nilai sejarah tersebut, dan tidak hanya sekadar mendirikan bangunan sebagai pengingat saja. Tetapi bagaimana menghadirkan monumen yang menginspirasi.

"Bukan monumen yang mati atau hanya sebagai simbol saja, tetapi harus menginspirasi. Buatlah tempat pendidikan, pengajian, kalau perlu universitas, sebagai tanda bahwa Barus ini adalah titik nol peradaban Islam di Nusantara," pinta Wapres sembari menyampaikan rencana tokoh nasional asal Kabupaten Tapanuli Tengah ini, yakni Ir. Akbar Tanjung yang berencana mendirikan Universitas Islam di Barus.

Senada dengan itu, Ketua Umum Jam'iyyah Batak Muslim Indonesia (JBMI) Arif Rahmansyah Marbun menyampaikan rasa terima kasih atas kesempatan dan kedatangan Wapres RI, Bapak Prof KH. Ma'ruf Amin beserta Istri yakni Ibu Wury Ma'ruf Amin dan rombongan di Kota Bertuah Barus ini.

Selain itu, mengingatkan bahwa kawasan ini dahulunya adalah merupakan kota pelabuhan internasional yang disinggahi para pedagang dari belahan dunia, dengan berbagai etnis dan suku.

"Tidak dapat dipungkiri jika ekspedisi Islam juga dengan cepat masuk dan berkembang di sini. Keberadaan makam Aulia di Barus ini cukuplah menjadi bukti persemaian dakwah Islam di kota yang bertuah ini. Yang ingin kami sampaikan bahwa berdasarkan catatan sejarah, di samping sebagai Kota Aulia, kota yang memiliki banyak makam Aulia, di tanah Barus ini juga pernah berdiri beberapa kesultanan," jelas Ketua JBMI itu.

Dengan kegiatan Barus Bershalawat untuk Indonesia ini, Arif Rahmansyah Marbun berharap karunia dan kemuliaan serta cahaya keluhuran peradaban yang dibangun oleh para tokoh, tetap hidup dan menghidupkan. Serta dapat mengangkat kembali jejak perjalanan Islam di Barus ini khususnya dan di bumi Nusantara  pada umumnya.

"Mari kita doakan negeri ini menjadi negeri yang tetap utuh dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Doa kami mudah-mudahan kita semua yang mengikuti acara ini dianugerahi rahmat yang istimewa dan semoga semua doa kita diijabah oleh Allah SWT sehingga kebersamaan kita di majelis ini membawa manfaat kebaikan dunia dan akhirat," harapnya.

Usai mendengarkan sambutan dan tausyiah dari Wapres RI KH. Ma'ruf Amin, belasan ribu umat Islam yang memadati Lapangan Merdeka Barus itu secara bersama-sama melantunkan shalawat kepada Baginda Nabi Besar Muhammad SAW sekaligus memanjatkan doa untuk Indonesia.

Hadir di antaranya, Ibu Wapres Ny. Hj. Wury Ma'ruf Amin, Pangdam I/BB Mayjend TNI A Daniel Chardin beserta ibu, Kapolda Sumut Irjen Pol Panca Putra Simanjuntak beserta ibu, Ketua Pj Bupati Tapanuli Tengah Elfin Elyas beserta Ketua TP PKK Tapteng, Mantan Bupati Tapanuli Tengah Bakhtiar Ahmad Sibarani, Ketua DPRD Tapanuli Tengah Khairul Kiyedi Pasaribu serta jajaran Forkopimda Provinsi dan Kabupaten Tapanuli Tengah serta perwakilan Ormas Islam.

Usai gelaran tersebut, Wapres kemudian melakukan penanaman pohon kamper (Barus) di halaman Masjid Raya Barus yang juga sedang tahap pembangunan. Ditutup dengan melakukan ziarah ke Makam Mahligai di Kecamatan Barus Utara.(MN.16)

Baca Juga : Bupati Nias Resmikan Peluncuran Penerapan Identitas Kependudukan Digital