oleh

Hantam Pembatas Jembatan, Minibus Terjun ke Sungai di Aek Nabara, Penumpang Balita Hanyut Dibawa Arus

-Peristiwa-546 views

Hantam Pembatas Jembatan, Minibus Terjun ke Sungai di Aek Nabara, Penumpang Balita Hanyut Dibawa Arus

PALAS.Mitanews.co.id ||


Satu minibus terjun ke sungai setelah menabrak pembatas jembatan di Desa Aek Nabara, Kecamatan Aek Nabara Barumun, Kabupaten Padang Lawas (Palas), Senin dini hari, pukul 00.30 WIB 7 April 2024.

Informasi yang dihimpun awak media, minibus Barbaran Nauli Travel dengan nopol BD 7358 AC, membawa delapan belas orang penumpang dari Panyabungan, Kabupaten Mandailing Natal (Madina) menuju kota Pekan Baru, Provinsi Riau.

Akibat kejadian tersebut, tiga orang penumpang harus dilarikan kerumah sakit akibat luka serius dan satu balita berusia enam bulan dikabarkan hanyut terbawa arus.

"Ada laporan masuk terjadinya kecelakaan mobil yang jatuh ke sungai menabrak pembatas jembatan, sekitar pukul 00.30 WIB," terang Kasat Lantas Polres Palas AKP Tongan Siregar.

Mobil tersebut diduga berisi delapan belas orang. Satu korban balita masih berusia enam bulan belum ditemukan sampai saat ini dan masih terus dilakukan pencarian.

"Laporan sementara, dari delapan belas penumpang, tiga belas orang luka ringan, tiga korban luka serius sudah dilarikan kerumah sakit, satu balita usia enam bulan dalam pencarian," ujar Kasat Lantas.
Saat ini tim SAR juga sudah turun ke lokasi kejadian untuk melakukan evakuasi. "Kami berharap agar semua korban selamat," harap Kasat Lantas.

Sementara itu salah satu penumpang saat dikonfirmasi menyebut kecelakaan tunggal sendiri disinyalir akibat supir tidak hafal kondisi jalan. Lokasi kecelakaan sendiri merupakan tikungan manis tanpa dilengkapi rambu lalulintas yang memadai.

Terlebih menurut salah satu penumpang, sopir sudah ugal-ugalan sejak dari Kota Padangsidimpuan.

Bahkan orang tua balita hanyut sempat menegur sopir dan meminta agar mobil berhenti sejenak karena anaknya rewel dan buang air besar.

Alih-alih berhenti, sopir malah terkesan marah dan menyebut mobil harus sampai shubuh di Pekanbaru karena ada penumpang turun di bandara.

"Tampak sopir melaju kencang karena ada penumpang yang harus sampai shubuh di bandara Pekanbaru. Beberapa kali juga penumpang mengingatkan sopir untuk memperlambat laju kendaraan namun tidak dihiraukan," ujar salah satu penumpang yang enggan disebutkan namanya.

Selain itu, kondisi jembatan yang kecil ditambah tidak adanya rambu lalu lintas dan lampu penerangan jalan mengakibatkan pengendara yang melintas kurang berhati-hati
Salah seorang warga sekitar mengatakan, tidak adanya rambu lalu lintas penerangan jalan menjadi penyebab terjadinya kecelakaan di jembatan tersebut.

"Itukan jembatan kembar bang, dari arah gunung tua tepat di jembatan tersebut tikungan manis dan jalan agak kecil," kata Siti Masnah Nasution.

Lanjut terang Masnah, kejadian laka tunggal di jembatan tersebut terjadi bukan kali ini saja. Waktu mudik tahun lalu terjadi juga terjadi kecelakaan tunggal di jembatan tersebut.

"Bukan kali ini saja bang, sudah sering. Tahun lalu kecelakaan juga, bedanya tahun lalu tidak memakan korban. Kebanyakan korban memang warga luar Palas yang tidak hapal medan jalan," ujar Masnah.

Masnah berharap pemerintah atau instansi terkait dapat membangun rambu lalu lintas dan penerangan jalan jembatan tersebut. Agar kecelakaan yang sama tidak terulang kembali.(FH)***

Baca Juga :
Solusi Digital Inovatif Perlu untuk Segmen Market Enterprise Business di Indonesia

News Feed