Honorer Pendidikan KBB Apresiasi Media dalam Perjuangan Nasib Mereka
BANDUNG BARAT.Mitanews.co.id ||
Sebanyak 150 perwakilan tenaga honorer pendidikan di Kabupaten Bandung Barat (KBB) berkumpul dalam pertemuan dengan Ketua PGRI KBB yang juga menjabat sebagai Kepala Dinas Pendidikan KBB, Asep Dendih.
Pada kesempatan itu, Asep Dendih menyampaikan permintaan maaf kepada para honorer atas keterlambatan respons dari pihaknya hingga permasalahan ini mencuat ke media.
Asep Dendih menegaskan bahwa PGRI KBB sejak Januari sudah bergerak memperjuangkan nasib honorer, bahkan tanpa diminta sekalipun. Namun, para honorer yang hadir tetap berharap ada kepastian hasil dari pertemuan ini. Menanggapi hal tersebut, Asep Dendih menyatakan bahwa sebelum Lebaran akan disusun nota kesepahaman sebagai langkah konkret agar perjuangan ini dapat segera terealisasi.
Dalam forum tersebut, Ahmad Jafar, perwakilan tenaga honorer, mengucapkan terima kasih kepada berbagai media yang telah membantu menyuarakan perjuangan mereka. Media seperti *Mitanews, GRAMEDIA, Pikiran Rakyat, Info BDG Barat Cimahi, Ragam, Dara, Tidar Bandung Barat, Jabar Ekspres*, serta media lainnya yang tidak bisa saya sebutka satu persatu karena telah berperan besar dalam mengangkat isu ini ke publik.
"Dukungan dari media sangat berarti bagi kami. Kami berharap perjuangan ini dapat membuahkan hasil yang nyata bagi tenaga honorer pendidikan di KBB," ujar Ahmad Jafar.
Dengan adanya nota kesepahaman yang akan segera disusun, para honorer berharap pemerintah daerah dapat lebih serius dalam mencari solusi bagi kesejahteraan mereka.
Honorer KBB memveri apresiasi terhadap PGRI KBB "Terima kasih atas usaha yang telah dilakukan, semoga langkah-langkah konkret yang diambil bisa segera memberikan kejelasan dan kepastian bagi tenaga honorer,” ujar Ahmad Jafar.
Dengan adanya komitmen ini, para honorer berharap perjuangan yang telah berjalan tidak berhenti di tahap wacana, melainkan benar-benar menghasilkan solusi nyata bagi kesejahteraan mereka. Mereka juga siap mengawal proses hingga terwujudnya kebijakan yang lebih berpihak kepada tenaga honorer pendidikan di KBB. (Riki)***
