Irhamuddin Siregar Bangga kepada Kenaziran dan BKM Masjid Agung Medan: Simbol Peradaban Islam Sumut
MEDAN.Mitanews.co.id ||
Tokoh Dewan Masjid Indonesia (DMI) Sumatera Utara, H. Irhamuddin Siregar, MA, menyatakan rasa bangga dan apresiasi mendalam kepada seluruh pengurus badan kenaziran dan BKM Masjid Agung Medan atas kepedulian, kekompakan, dan komitmen mereka dalam memakmurkan masjid.
Di hadapan Sekretaris Badan Kenaziran Masjid Agung Medan H Yuslin Siregar yang juga Ketua Bidang Kemakmuran BKM, Wakil Sekretaris H Abdullah Matondang dan ratusan jamaah, ia menyebut masjid yang kini berdiri megah itu telah menjadi ikon dan pusat peradaban Islam Sumatera Utara, bukan sekadar tempat ibadah.
Pengurus DMI hadir diantaranya Datuk Bandaharo dan sejumlah jamaah Masjid Al Jihad Jalan Abdullah Lubis antara lain Mahadi Poetra Pasaribu.
"Masjid ini bukan hanya megah secara fisik, tapi juga agung secara makna. Ini masjid umat, yang dibangun untuk kemaslahatan umat. Saya bangga melihat para pengurusnya kompak dan benar-benar mengurus masjid dengan hati," ujar Irhamuddin Siregar dalam pengajian perdana malam Minggu di Medan, Sabtu (26/7).
Masjid Agung Medan saat ini berdiri megah dengan kapasitas 10.000 jamaah, serta telah menghabiskan biaya pembangunan lebih dari Rp500 miliar yang dikelola secara profesional dan transparan. Menurut Irhamuddin, pengelolaan yang berorientasi pada maslahat umat membuat masjid ini tidak hanya menjadi ikon arsitektur keislaman Sumatera Utara, tetapi juga pusat peradaban dan dakwah Islam yang hidup.
*Tugas Mulia dan Balasan Besar dari Allah*
Lebih jauh, Irhamuddin mengingatkan bahwa mengurus masjid — baik sebagai pengurus kenaziran, BKM, maupun marbot dan relawan — adalah amal saleh yang sangat mulia di sisi Allah SWT.
"Siapa pun yang mencintai masjid dan mau mengabdikan waktunya, hartanya, dan tenaganya demi memakmurkan rumah Allah, maka Allah sendiri yang menjamin kemuliaannya di dunia dan akhirat," katanya.
Ia merujuk pada Al-Qur’an Surah At-Taubah ayat 18 yang berbunyi:
> “Sesungguhnya yang memakmurkan masjid-masjid Allah hanyalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari akhir, serta tetap mendirikan salat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada apa pun) selain kepada Allah. Maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk.”
Irhamuddin juga menyinggung hadis Nabi SAW:
> “Barang siapa membangun masjid karena Allah, walau sebesar tempat burung bertelur, maka Allah bangunkan untuknya rumah di surga.” (HR. Ahmad dan Ibnu Majah)
Menurutnya, kepedulian terhadap masjid — mulai dari membersihkan, menjaga adab, merawat fasilitas, hingga menyumbang dana dan pikiran — semuanya tercatat sebagai amal jariyah yang pahalanya terus mengalir bahkan setelah wafat.
"Orang-orang yang menggantungkan hatinya pada masjid, yang hidupnya dekat dengan masjid, akan dinaungi Allah di hari kiamat," ucapnya, mengutip salah satu dari tujuh golongan yang akan mendapat naungan Allah menurut hadis riwayat Bukhari dan Muslim.
Masjid yang Benar-benar Masjid
Irhamuddin menegaskan bahwa Masjid Agung Medan kini telah menunjukkan jati diri sebagai masjid yang sesungguhnya, bukan sekadar bangunan monumental, tetapi tempat bersujud, berdakwah, belajar, dan membangun silaturahmi umat Islam lintas generasi dan golongan.
Dengan program-program pembinaan keumatan yang terus digerakkan, ia berharap Masjid Agung Medan bisa menjadi contoh ideal bagi pengelolaan masjid-masjid lain di Sumatera Utara dan Indonesia.
"Saya mengajak seluruh elemen umat untuk terus memuliakan masjid, karena dari sanalah lahir keberkahan dan ketenteraman sosial," pungkasnya.(MN.01)***
Baca Juga :
Gelar Kaderisasi PKB, Marwan Dasopang Dorong Perubahan di Padang Lawas