PADANGSIDIMPUAN.Mitanews.co.id | Ingkari janjinya memasukkan seorang pemuda Padangsidimpuan, putra dari Pardamean Ritonga menjadi Pegawai Honorer di Kantor Gubernur Sumut diadukan kepada Gubernur Edy Rahmayadi melalui surat tertanggal 01 November 2022.
Awalnya dari janjinya oknum pegawai Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah (BP2RD) Provinsi Sumatera Utara meminta uang sebesar Rp 40 juta kepada pengadu, katanya untuk biaya pengurusan agar sang calon honorer dimaksud masuk menjadi pegawai honorer.
Begitu menerima uang Rp 40 juta, saat itu pada 25 Desember 2021 pegawai BP2RD Sumut berinitial ASH berjanji, SK pegawai honorer akan terbit pada bulan April 2022 dan langsung bekerja di Kantor Gubernur Sumatera Utara sejak terbitnya SK yang dijanjikan ASH.
Hingga tiba waktunya April 2022, apa yang dijanjikan ASH tidak menjadi kenyataan, pihak calon pegawai honorer menghubungi ASH via kontak telephon guna memperjelas janji pegawai honorer, Pardamen dapat jawaban dari ASH menyebut penerbitan SK mundur menjadi bulan Juni 2022, kembali ditelepon pada awal bulan Juni 2022, ASH mengatakan, pertengahan bulan Juni akan keluar SK tersebut, namun sampai sekarang SK tersebut tidak pernah ada.
Pardamean Ritonga saat dikonfirmasi mengatakan, melalui surat itu juga dia menyatakan, dirinya hanya kepada Bapak Gubernur menaruh harapan agar ASH mengembalikan uang berjumlah Rp 40 juta itu.
"Kami telah mengupayakan agar ASH mengembalikan uang kami tersebut, dan beliau membuat Surat Pernyataannya (fotocopy terlampir) akan mengembalikan uang kami pada bulan Oktober 2022, namun sampai tanggal 31 Oktober 2022 tidak ada realisasinya. Akibatnya, kami merasa tertipu dengan perbuatan ASH tersebut," kata Ritonga kepada media ini.
Dikatakannya, dia berharap kiranya Bapak Gubernur melakukan tindakan tegas sampai ASH mengembalikan uang Rp 40 juta yang diterimanya yang katanya untuk pengurusan pengangkatan pegawai honorer sebagaimana dijanjikan ASH sendiri. (MN.03).
Baca Juga :
Tarawih Perdana Ramadhan 1444 H di Masjid Agung Medan Khusyuk
