oleh

Kapolres Samosir Soroti Ancaman Karhutla di Perbukitan Huta Ginjang Samosir

-Daerah-1,593 views

Kapolres Samosir Soroti Ancaman Karhutla di Perbukitan Huta Ginjang Samosir

SAMOSIR.Mitanews.co.id ||


Asap boleh padam, tapi ancaman kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) belum sepenuhnya usai. Di tengah musim kering yang menyelimuti kawasan Danau Toba, Kepolisian Resor Samosir bergerak cepat. Jumat 30 Mei 2025.

Kapolres Samosir AKBP Rina Frillya, S.I.K., turun langsung memimpin patroli terpadu ke wilayah perbukitan Desa Huta Ginjang, Kecamatan Sianjur Mula-mula — salah satu kawasan rawan api di sisi barat pulau Samosir.

Patroli lintas sektor ini melibatkan jajaran TNI-Polri, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), unsur Pemerintah Kabupaten Samosir, serta Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Wilayah XIII. Hadir dalam rombongan antara lain Waka Polres Kompol Briston Agus Muntecarlo, Pabung Mayor Arm G. Sebayang, Kalaksa BPBD Sarimpol Manihuruk, serta sejumlah pejabat utama Polres Samosir.

Titik api telah berhasil dipadamkan berkat respons cepat tim gabungan. Namun, potensi kebakaran susulan masih tinggi.

“Ini bukan hanya tugas satu institusi. Karhutla adalah tanggung jawab kita bersama. Jika kita temukan api sekecil apa pun, segera padamkan. Jangan tunggu sampai meluas,” ujar AKBP Rina di sela-sela peninjauan lokasi.

Selepas dari Huta Ginjang, rombongan bergeser menuju wilayah Dusun III Sijambur, Kelurahan Siogung-ogung, Kecamatan Pangururan. Lokasi ini menjadi perhatian setelah kebakaran sempat meluas di kawasan perbukitan yang ditumbuhi ilalang kering. Setibanya pukul 11.30 WIB, tim memastikan api telah padam sepenuhnya.

Dugaan awal menyebutkan kebakaran dipicu oleh aktivitas pembakaran rumput ilalang yang tidak diawasi, lalu meluas akibat hembusan angin kencang — skenario klasik yang kerap terjadi di musim kemarau. Polres mencatat luas lahan terdampak mencapai sekitar 5 hektar.

“Kondisi cuaca sangat kering, angin bertiup kencang, dan vegetasi mudah terbakar. Kami imbau masyarakat tidak membakar sampah atau sisa panen. Sekali lengah, api bisa menjalar tak terkendali,” ujar Plt Kasi Humas Polres Samosir, Brigpol Gunawan Situmorang.

Pihak kepolisian memastikan bahwa pemantauan akan diperketat, baik melalui patroli darat maupun pemantauan udara menggunakan drone. Kolaborasi antarinstansi pun terus diperkuat.

Patroli gabungan ini menegaskan bahwa pendekatan preventif tetap menjadi kunci utama dalam menghadapi ancaman Karhutla. Di tengah kepungan perubahan iklim, kewaspadaan harus menjadi budaya bersama — bukan hanya tanggung jawab aparat.(HS)***

Baca Juga :
Pimpinan Daerah Al-Jam’iyatul Washliyah Sebut Momentum HUT ke-23 Awal Menuju Abdya Emas

News Feed