oleh

Kasat Reskrim Polres Samosir Tanggapi Kematian Warga Binaan Lapas Pangururan

-Daerah-2,095 views

Kasat Reskrim Polres Samosir Tanggapi Kematian Warga Binaan Lapas Pangururan

SAMOSIR.Mitanews.co.id ||


Kematian seorang warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Pangururan, Kabupaten Samosir, menjadi perhatian serius masyarakat setempat. Armi Rinaldo, warga Pasaman, Sumatera Barat, meninggal dunia pada Senin 6 Oktober 2025 sekitar pukul 13.00 WIB.

Kasus ini memicu berbagai pertanyaan dan spekulasi, terutama terkait penyebab kematian korban.

Direktur Rumah Sakit Umum (RSU) Hadrianus Sinaga, I.H. Sialoho, saat dikonfirmasi melalui pesan singkat menjelaskan bahwa korban sudah meninggal dunia saat tiba di rumah sakit. "Korban datang sudah dalam keadaan meninggal. Secara kasat mata, kami melihat ada luka di leher, kepala, dan lutut. Namun, untuk memastikan penyebab kematiannya, hasil otopsi yang akan menentukan," ujarnya.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Samosir, AKP Edward Sidauruk, memberikan keterangan resmi kepada wartawan di ruang kerjanya, Rabu (8/10). Edward mengungkapkan bahwa setelah menerima informasi, pihaknya segera melakukan pengecekan dan olah tempat kejadian perkara (TKP) di Lapas Pangururan. Namun, saat tiba di lokasi, korban sudah dibawa ke RSU Hadrianus Sinaga.

"Kami mengumpulkan keterangan dari pihak lapas dan melaksanakan tindakan sesuai standar operasional prosedur (SOP). Karena kematian ini diduga tidak wajar, kami melanjutkan dengan otopsi di RS Bhayangkara Medan. Hingga kini, hasil otopsi belum keluar. Jenazah korban telah diserahkan kepada keluarga untuk dibawa pulang ke kampung halaman di Pasaman, Sumatera Barat," jelas Edward.

Dari hasil olah TKP, polisi mendapatkan informasi bahwa peristiwa ini bermula dari adanya perselisihan yang berujung pada perkelahian antar warga binaan. "Kami masih mendalami apakah perkelahian tersebut pengeroyokan atau satu lawan satu. Proses penyelidikan berjalan dengan teliti agar hasilnya dapat dipertanggung jawabkan kepada publik," ujarnya.

Edward juga menambahkan bahwa CCTV di lapas memang ada, namun arahnya tidak mengarah ke lokasi kejadian. "Kami akan mendalami hal ini agar fakta sebenarnya terungkap. Pada saat kejadian, sebagian warga binaan sedang melakukan olahraga," tambahnya.

Masyarakat Kabupaten Samosir, melalui Boris Situmorang, menyatakan harapannya agar kasus ini diusut secara transparan dan terbuka. "Kami ingin mengetahui apa yang sebenarnya terjadi, apakah memang ada penganiayaan, siapa pelakunya, serta motifnya. Selain itu, penting juga mengungkap kondisi penjagaan saat kejadian," kata Boris.

Menurutnya, Lapas Pangururan seharusnya menjadi tempat pembinaan dan rehabilitasi, bukan lokasi penganiayaan. "Warga binaan harus diperlakukan secara manusiawi agar kelak bisa kembali menjadi anggota masyarakat yang produktif," pungkasnya.

Kematian Armi Rinaldo di Lapas Pangururan masih menyisakan sejumlah tanda tanya. Perbedaan pernyataan antara pihak rumah sakit dan kalapas menimbulkan kekhawatiran terkait kejelasan informasi dan transparansi penyelidikan. Masyarakat menantikan hasil otopsi dan laporan polisi yang dapat menjelaskan secara tuntas peristiwa ini.(HS)***

Baca Juga :
Plt. Sekda Kota Sibolga Tutup Kejuaraan Karate Shokaido Antar Pelajar

News Feed