Keberhasilan Pj Bupati Langkat Tangani Stunting: Bukti Kepemimpinan Manajerial yang Efektif
Oleh Zulfikar Tanjung
Mitanews.co.id ||
Pemerintah Kabupaten Langkat, di bawah kepemimpinan Penjabat (Pj) Bupati H. M. Faisal Hasrimy, AP., M.AP., menunjukkan komitmen yang kuat dalam menangani masalah stunting, sebuah tantangan kesehatan masyarakat yang menjadi fokus nasional.
Berbekal latar belakang akademis dari Sekolah Tinggi Pemerintahan Dalam Negeri (STPDN) dan kemampuan manajerial yang terbukti efektif, Pj Bupati Langkat berhasil menerapkan berbagai strategi yang signifikan dalam menurunkan prevalensi stunting di daerah tersebut.
Pada Juni 2024, Kabupaten Langkat dipilih sebagai lokasi Kick Off intervensi serentak penurunan stunting yang diinisiasi oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Utara.
Acara tersebut berlangsung di Dusun Kantil, Desa Padang Brahrang, Kecamatan Selesai, dan dihadiri oleh Pj Gubernur Sumatera Utara.
Pj Bupati Faisal Hasrimy menyatakan bahwa Langkat memiliki komitmen kuat untuk menurunkan angka stunting secara signifikan dengan target penurunan sebesar 10% pada tahun 2024, turun dari 16,9% pada 2023.
Dalam acara tersebut, Faisal Hasrimy menekankan bahwa Kabupaten Langkat telah memberdayakan dana desa sebagai langkah konkret dalam menekan angka stunting. Setiap desa di Kabupaten Langkat diberi tanggung jawab untuk menggunakan anggaran desa mereka guna menangani kasus stunting secara langsung, mencerminkan kolaborasi yang solid antara pemerintah kabupaten dan desa.
(Keberhasilan Program dan Pengawasan Ketat)
Keberhasilan intervensi ini tidak terlepas dari peran posyandu sebagai ujung tombak dalam menurunkan angka stunting. Langkat termasuk dalam tiga besar kabupaten di Sumatera Utara yang memiliki jumlah posyandu terbanyak, di mana seluruh posyandu telah dilengkapi dengan alat antropometri.
Hal ini sangat mendukung program pengukuran dan penimbangan balita secara berkala, yang menjadi komponen penting dalam memantau perkembangan gizi anak.
Pj Gubernur Sumatera Utara bahkan memberikan apresiasi khusus kepada Kabupaten Langkat atas keberhasilannya menurunkan angka stunting dari 18,6% pada 2022 menjadi 16,9% pada 2023.
Pada Agustus 2024, monitoring dan evaluasi dilakukan untuk melihat hasil dari intervensi serentak yang dimulai pada Juni.
Dalam kegiatan ini, Sekretaris Daerah Kabupaten Langkat, H. Amril, S.Sos., M.AP., yang mewakili Pj Bupati, menyampaikan bahwa dari 101.364 balita yang terdata, 91.301 balita telah diukur dan 271 balita diidentifikasi mengalami stunting.
Data ini menunjukkan bahwa program yang diterapkan berjalan sesuai harapan dan semakin mendekati target prevalensi stunting sebesar 10% pada akhir 2024.
(Kepemimpinan Manajerial yang Unggul)
Keberhasilan Pj Bupati Langkat dalam mengelola isu stunting mencerminkan kemampuannya dalam memadukan pendekatan manajerial dengan tindakan nyata di lapangan.
Faisal Hasrimy yang merupakan lulusan STPDN tidak hanya mengandalkan pengetahuan teknis pemerintahan, tetapi juga kemampuan manajerialnya dalam mengoordinasikan berbagai stakeholder, termasuk desa, posyandu, dan mitra-mitra lain.
Melalui pendekatan holistik yang melibatkan pengukuran berkala, pemberdayaan dana desa, dan pemantauan ketat, Faisal Hasrimy menunjukkan bahwa masalah stunting bukan hanya soal teknis kesehatan, tetapi juga manajemen sumber daya dan penguatan kapasitas lokal.
Kesuksesannya dalam menurunkan prevalensi stunting di Langkat menjadi bukti konkret bahwa kepemimpinan yang efektif dapat membawa perubahan signifikan dalam kesehatan masyarakat.
(Kesimpulan: Langkat Menuju Indonesia Emas 2045)
Penurunan prevalensi stunting di Kabupaten Langkat merupakan prestasi yang patut dicontoh oleh daerah lain di Sumatera Utara dan Indonesia.
Di bawah kepemimpinan Pj Bupati Faisal Hasrimy, Kabupaten Langkat berhasil menciptakan model intervensi yang efektif dan berkelanjutan. Langkah-langkah inovatif seperti pemanfaatan dana desa, pemberdayaan posyandu, dan pengukuran balita secara berkala, semuanya mencerminkan kemampuan manajerial yang solid dalam mengatasi masalah kesehatan masyarakat yang kompleks.
Dengan terus melanjutkan upaya-upaya ini, Kabupaten Langkat berada di jalur yang tepat untuk mencapai target penurunan stunting sebesar 10% pada tahun 2024, sekaligus berkontribusi pada visi Indonesia Emas 2045, di mana kualitas sumber daya manusia menjadi prioritas utama. (Penulis Pemegang Sertifikat Wartawan Utama Dewan Pers)***
Baca Juga :
Ahmad Zarnawi Pasaribu Siap Jalankan Program Unggulan Presiden Prabowo di Padang Lawas