Kedai Kopi 99 Saksi Bisu Permainan Culas User RAPP
PELALAWAN.Mitanews.co.id ||
Kontraktor yang menyediakan jasa manpower (tenaga kerja) pada proyek milik PT. Riau Andalan Pulp and Paper (PT.RAPP), Maspra mengaku mengetahui permainan terlarang para user perusahaan kertas itu dalam memalak kontraktor untuk memperlancar proses pencairan kegiatan yang sudah selesai dilaksanakan.
Maspra mengaku bermain di RAPP sebagai kontraktor pemasangan scafolding di proyek proyek perusahaan itu. Dan telah menjadi mitra binaan sejak lama dan berhubungan baik dengan dengan beberapa top management di RAPP.
"Dulu saya kontraktor manpower, sekarang di jasa scafolding,"terang Maspra
Setelah pekerjaaan proyek tuntas sesuai kontrak kerjasama, biaya yang ditimbulkan dari kontrak yang dibuat itu tidak semudah apa yang di sepakati di awal. Maspra mengaku harus membayar sejumlah uang untuk memuluskan penagihan pencairan kontrak.
"Kalau cair, kita harus menyisihkan uang pemulus kepada user,"imbuhnya
Apa yang disampaikan oleh pengusaha binaan RAPP ini diamini oleh penasehat hukumnya Apul Sihombing SH MH, menurut pengacara senior ini, praktek pat gulipat di RAPP tidak bisa dibenarkan dengan argumentasi apapun, karena pencairan dana proyek menjadi alasan user meminta uang pelicin kepada kontraktor.
"Pak Maspra, klien saya ini. Ketika perusahaan nya mencairkan proyek scafolding di RAPP, dia selalu menyerahkan uang pelicin ke user RAPP,"kata Apul
Dilanjutkannya, di bawah bendera PT. Intan Persada Prima (IPP), Maspra menjadi sasaran palak yang dilakukan para user yang menginginkan jatah lebih dari kegiatan yang dilakukan perusahaan rekanan tersebut.
"Pak Maspra ini selalu di palak oleh user, nama usernya Apollo Tampubolon,"sebut Apul
Masih dikatakan Apul, saat pencairan tiba, user yang disebut berinisial AP itu mendatangi salah satu usaha kuliner Maspra di jalan lintas Timur Pangkalan Kerinci. Dengan berpura pura memesan makanan, bungkusan uang birisi ratusan juta di masukkan ke dalam box makanan dalam satu tumpukan dengan kotak nasi goreng diatasnyagar tidak menimbulkan kecurigaan orang orang di sana.
"Modus nya dengan memasukkan uang ratusan juta ke dalam kotak makanan, ada tiga kotak, kotak yang pertama berisi nasi goreng, kotak yang kedua dan ketiga berisi uang sogok untuk memuluskan pencairan,"jelas Apul
Praktek praktek terlarang yang dijaminkan oleh user RAPP ini sejatinya sudah dilaporkan penasehat hukum ke manamen RAPP untuk ditindaklanjuti secara aturan perusahaan.
"Saya sudah lapor ke pak Wan Jak. Kata beliau sudah dijadwalkan pemanggilan user tersebut. Tapi saya belum dapat info perkembangan selanjutnya,"ungkapnya
Bagi Apul, dengan gaya palak memalak kontraktor yang dilakukan oleh user RAPP akan memunculkan persaingan tidak sehat antara kontraktor rekanan perusahaan. Siapa yang yang bisa menjilat dan menyuap bakal mendapatkan porsi lebih besar dari proyek di RAPP itu. Harusnya keberadaan perusahaan dapat menghidupkan ekonomi masyarakat sekitar.
"Yang mereka hidupkan keserakahan mereka saja,"pungkas Apul.
Saat dikonfirmasi awak media ini Apollo Tampubolon melalui wa, namun Apollo Tampubolon tidak membalas wa awak media ini sampai berita ini ditayangkan.(Davidson)***
Baca Juga :
Idhul Adha 1446H, Soksi Kolaborasi dengan Kerajaan Metar Bilad Deli Sembelih Puluhan Hewan Kurban