Kehadiran SPPG Suka Jadi Beri Dampak Positif bagi Ekonomi dan Pemberdayaan Perempuan

Program unggulan Presiden Prabowo Subianto tidak hanya fokus pada peningkatan gizi anak-anak, tetapi juga memberikan dampak ekonomi yang signifikan bagi masyarakat, khususnya kaum ibu di pedesaan.

Melalui kegiatan produksi dan distribusi makanan bergizi, banyak ibu rumah tangga kini memiliki kesempatan untuk berkontribusi secara ekonomi tanpa harus meninggalkan peran mereka di keluarga.

Salah satunya dirasakan oleh Ayu Permata Sari (24), warga Dusun II Desa Suka Jadi, yang kini bekerja sebagai pencuci ompreng di SPPG setempat.

“Alhamdulillah, sekarang saya bisa bantu penghasilan rumah tangga. Dulu saya hanya berjualan di sekolah, tapi hasilnya tidak seberapa. Setelah bekerja di SPPG, penghasilan saya jadi lebih stabil,” ucap Ayu saat ditemui, Senin 27 Oktober 2025.

Hal senada juga diutarakan Annita Afrianti (30), warga Dusun IV Desa Suka Jadi. Sebelum bergabung di SPPG, Annita hanya berperan sebagai ibu rumah tangga. Kini, ia merasa lebih mandiri setelah mendapat kesempatan bekerja sebagai pencuci ompreng di program tersebut.

“Lumayan terbantu, dengan adanya SPPG ini masyarakat Suka Jadi bisa punya penghasilan tambahan. Kami berharap program MBG ini terus berlanjut, karena kalau SPPG ditutup, kami pasti kehilangan pekerjaan,” bilang Annita.

Sementara Farida (34), warga Dusun IV yang bekerja di bagian packing MBG, mengaku bersyukur bisa menjadi bagian dari program yang tidak hanya memberikan manfaat ekonomi, tetapi juga sosial bagi masyarakat.

“Saya bersyukur bisa bekerja di SPPG. Selain membantu ekonomi keluarga, kami juga merasa bangga bisa ikut berperan dalam program yang menyehatkan anak-anak di desa kami,” tutur Farida.

Ia juga menyampaikan apresiasi kepada Presiden Prabowo Subianto atas kehadiran program tersebut di desanya.

“Terima kasih kepada Bapak Presiden Prabowo yang sudah menghadirkan program Makan Bergizi Gratis ini. Program ini sangat membantu kami, terutama kaum ibu, untuk bisa mandiri dan berdaya di desa sendiri,” ungkap Farida penuh haru.

Terpisah, Kepala SPPG Suka Jadi, Anita Anasthasya, S.Gz, menyampaikan bahwa pihaknya berkomitmen untuk menjalankan program MBG dengan sebaik-baiknya serta menjaga kualitas pelayanan kepada masyarakat.

“Kami di SPPG Suka Jadi tidak hanya fokus pada penyediaan makanan bergizi, tetapi juga menjadikan kegiatan ini sebagai wadah pemberdayaan masyarakat, khususnya bagi ibu rumah tangga. Dengan program ini, kami ingin masyarakat merasakan manfaat ganda, baik dari sisi kesehatan maupun ekonomi,” jelas Anita.

Program SPPG di Desa Suka Jadi menjadi contoh nyata bagaimana kebijakan pemerintah dalam pemenuhan gizi dapat bertransformasi menjadi gerakan sosial yang menggerakkan ekonomi lokal.

Melalui keterlibatan aktif masyarakat, terutama perempuan, SPPG tidak hanya menjadi pusat pelayanan gizi, tetapi juga simbol kemandirian dan gotong royong warga desa dalam membangun kesejahteraan bersama. (mn.44)***