oleh

Kesultanan Asahan Siapkan Agenda Adat Besar di Tanjungbalai dan Tengku Perdana Menteri Tegaskan Misi Pelestarian Budaya

-Daerah-82 views

Kesultanan Asahan Siapkan Agenda Adat Besar di Tanjungbalai dan Tengku Perdana Menteri Tegaskan Misi Pelestarian Budaya

ASAHAN.Mitanews.co.id ||


Kesultanan Asahan menegaskan kembali komitmennya dalam pelestarian adat dan budaya melalui rencana penyelenggaraan agenda adat berskala besar di Tanjungbalai dalam waktu dekat.

Penegasan ini disampaikan oleh Tengku Perdana Menteri Diraja Asahan, Tengku Rinel bin Tengku Yose Rizal, kemarin sebagai tindak lanjut atas lengkapnya kembali struktur kekerabatan Kesultanan Asahan usai Majelis Istiadat Angkat Sumpah Pemangku Sultan Asahan XIII.

Menurut Tengku Rinel, momentum pengukuhan ini membuka peluang bagi Kesultanan Asahan untuk memperkuat kembali marwah adat di tengah masyarakat dan memperluas pemahaman publik tentang keberadaan Kesultanan Asahan sebagai bagian penting dari sejarah dan jati diri kawasan timur Sumatera.

Salah satu agenda yang tengah dipersiapkan adalah pemberian gelar adat kepada Wali Kota Tanjungbalai, sejumlah pejabat daerah, anggota DPR, serta tokoh-tokoh yang dinilai memiliki kontribusi bagi masyarakat.

“Dengan sudah lengkapnya kekerabatan Kesultanan Asahan, dalam waktu dekat akan dilakukan acara besar adat di Tanjungbalai. Di sana akan diberikan gelar adat kepada para pemangku kepentingan. Misi kami adalah melestarikan dan mengangkat nilai-nilai adat budaya Asahan agar dikenal secara luas, bukan hanya di Sumut, tetapi di seluruh Indonesia,” ujar Tengku Rinel.

Ia menegaskan bahwa Kesultanan Asahan bukan hanya menjaga warisan budaya, tetapi juga berperan aktif memberi kontribusi kepada pemerintah dalam pelestarian nilai-nilai adat demi kemaslahatan masyarakat. Menurutnya, kekayaan budaya tidak boleh hanya menjadi simbol seremonial, tetapi harus menjadi bagian dari pendidikan masyarakat dan sumber kearifan lokal yang memperkuat karakter generasi muda.

Sementara itu, Ketua Panitia Majelis Istiadat, Datuk Razuar Yahya bergelar Datuk Bijak Bestari, menambahkan bahwa pemberian gelar orang besar adat merupakan mekanisme tradisi yang diwariskan turun-temurun. Gelar tersebut diberikan kepada keturunan pemegang gelar sebelumnya yang telah wafat, sehingga struktur adat tetap terjaga dan berfungsi sebagaimana mestinya.

“Dengan pengukuhan ini, struktur adat Kesultanan Asahan kembali lengkap. Kesultanan tetap menjalankan peran strategisnya, termasuk berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Asahan dan Pemerintah Kota Tanjungbalai untuk memastikan kearifan lokal tetap hidup dan dihormati,” ujarnya.

Kehadiran kembali struktur adat yang utuh ini diharapkan menjadi momentum kebangkitan budaya Asahan serta memperkuat identitas masyarakat di tengah arus modernitas. Kesultanan Asahan menempatkan diri sebagai penjaga nilai, pewaris sejarah, dan mitra pemerintah dalam merawat keberagaman budaya Nusantara.(MN.01)***

Baca Juga :
Kuasa Hukum Desak Divpropam Mabes Tangani Kasus Rahmadi

News Feed