Laporan Balyan Kadir Nasution
PADANGLAWAS, Mitanews.co.id | Kondisi jalan lintas Sumatera (jalinsum) atau lebih dikenal dengan jalan provinsi yang membelah Kabupaten Padanglawas (Palas), Provinsi Sumatera Utara atau Sumut terlihat pada beberapa waktu terakhir ini makin rusak parah, bahkan makin hancur-hancuran.
Berbagai keluhan yang diungkapkan mahasiswa dan dipublikasi awak media atau kalangan jurnalis, itu merupakan upaya yang dilakukan masyarakat guna mengetuk pintu hati pemerintah Provinsi Sumatera Utara agar benar-benar tergerak untuk memperbaiki kerusakan badan jalan yang menjurus akan membuat warga kembali ke bawah garis kemiskinan.
Tetapi aspirasi masyarakat Kabupaten Padanglawas terkait kondisi jalinsum yang sudah hancur-hancuran tersebut hingga saat ini terkesan tidak mendapat respon dari pihak pemerintah Provinsi Sumatera Utara termasuk dukungan dari pihak Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumut terhadap aspirasi yang disuarakan masyarakat itu.
Segenap unsur masyarakat sebagai pengguna jalan terlihat makin terganggu dengan kondisi rusaknya jalan. Mulai dari unsur pegawai pemerintahan, unsur mahasiswa dan pelajar, kalangan pekerja perusahaan serta penumpang umum di Kabupaten Palas sudah semakin merasakan sulitnya berkendara saat melintasi jalan provinsi hang hancur-hancuran tersebut.
Terkait hal ini Muhammad Hanafi Hasibuan, salah seorang aktifis mahasiswa saat berbicara dengan Mitanews.co.id Sabtu (26/02/2022) siang mengatakan, sebenarnya Provinsi Sumut memiliki Jalan provinsi sepanjang 3.0005 kilometer. Kondisi jalan provinsi di Kabupaten Padanglawas tergolong sudah masuk kategori rusak berat.
“Kondisi badan jalinsum Palas yang rusak berat itu bisa kita lihat di beberapa kecamatan seperti Kecamatan Hutaraja Tinggi, Kecamatan Sosa, bahkan Kecamatan Barumun, Aek Nabara Barumun dan beberapa kecamatan lainnya di Palas sudah sangat menyulitkan masyarakat saat beraktifitas setiap harinya,” kata Hanafi yang juga aktifis peduli buruh dan pekerja perusahaan di Palas ini.
Hanafi mengaku prihatin dengan kesulitan masyarakat Palas ketika harus berkendara menjadi pengguna jalan provinsi yang rusak berat, hancur-hancuran dan kupak-kapik tersebut. Katanya, tidak jarang para mahasiswa/pelajar, pekerja bahkan pegawai pemerintahan telat sampai di tempat belajar serta tempat tugas akibat jalan yang rusak berlobang.
“Saya pikir solusi yang makin mendesak adalah sudah saatnya para kepala desa se-Kabupaten Padanglawas, terutama dipinggir jalan provinsi untuk mengambil peran dalam mendorong proses perbaikan jalan provinsi ini dengan membuat surat permohonan kepada Gubernur Sumutera Utara,” kata Muhammad Hanafi.
Menurutnya, dia mendengar bahwa pada tahun 2022 ini pemerintah provinsi Sumatera Utara (Sumut) akan mengucurkan dana sebesar Rp 2,7 T guna perbaikan jalan provinsi lintas Kabupaten Palas yang ditargetkan rampung pada tahun 2023 mendatang.
Baca juga : DANLANAL SIBOLGA RESMI TUTUP UJI TERAMPIL PERTAHANAN PANGKALAN