Pematang Siantar.MitaNews.co.id | Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (PC IMM) dan Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PC PMII) Pematang Siantar mengecam tindakan Represif aparat kepolisian saat aksi unjuk rasa yang di lakukan oleh Cipayung Plus Sumatera Utara Mendesak Erick Tohir Mundur dari Menteri BUMN pada Kamis 13 April kemarin.
Bill Fatah Nasution selaku Ketua Umum PC IMM sangat menyayangkan sikap dari aparat kepolisian bukanya mengawal dan memberikan rasa aman jalannya aksi tapih malah memprovokasi.
"Seperti yang kita ketahui tugas dari kepolisian adalah mengawal dan menertibkan dan memberikan rasa aman atas tuntutan massa aksi bukan memprovokasi dan melakukan tindakan yang seperti pemukulan dan penginjakan yang jelas dalam video yang tersebar, setidaknya sudah ada 7 korban yang sedang mengalami perawatan intensif dan sudah visum, ada yang mengalami luka memar dan berdarah di sekitar leher dan kepala, 2 diantaranya adalah Ketua Umum DPD IMM Sumut dan Ketua DPD GMNI Sumut", Jum'at (14/4/2023).
Bill menambahkan kejadian seperti ini juga kerap terjadi terkhusus di pematang siantar sampai hari ini kita menunggu hasil dari laporan atas tindakan represif yang dilakukan beberapa pekan yang lalu yang mengakibatkan dua korban mengalami luka dibagian kepala.
"Kami sampai hari ini masih konsolidasi dan berkomunikasi dengan Pengurus Wilayah dari masing-masing organ untuk tindak lanjut yang akan kami lakukan sebagai bentuk kekecewaan dan penegasan atas tragedi yang terjadi. Tutup mereka", tegasnya.
Sementara itu Khairil Mansyah Sirait Ketua PC PMII Mengatakan Tindakan yang di pertontonkan oleh oknum kepolisian sudah sangat jauh dari Polri yang Humanis dan Presisi seperti yang dikatakan oleh Kapolri.
Kepolisian di seluruh Sumatera Utara Harus Evaluasi besar besaran atas kejadian yang terjadi, serta harus di usut tuntas siapa yang bertanggung jawab. (Ali)
Baca Juga :
Polres Nias gelar lomba Dakwah Tingkat Pelajar SMA Sedejarat