oleh

Longsor Tutup Akses Jalan Utama di Desa Nanggerang, Pendidikan dan Ekonomi Warga Terancam Lumpuh

-Peristiwa-102 views

Longsor Tutup Akses Jalan Utama di Desa Nanggerang, Pendidikan dan Ekonomi Warga Terancam Lumpuh

CILILIN.Mitanews.co.id ||


Hujan deras yang mengguyur Kecamatan Cililin pada Kamis (4/12) sore memicu longsor besar di Kampung Bangsaya RT 01 RW 07, Desa Nanggerang. Akibatnya, akses jalan utama warga tertutup total dan tidak bisa dilalui.

Seorang warga, ibu berinisial DY (37), menjelaskan bahwa jalan mulai amblas sekitar pukul 14.00 WIB, dan pada pukul 16.00 WIB longsoran bertambah hingga hampir 6 meter. “Barusan ada dari BPBD yang mengecek, tanahnya masih terus bergerak,” ungkap DY.

Dampak Longsor:
- Akses guru dan siswa SMP–SMA dari daerah Nanggerang terhambat total.
- Jalan yang tertutup longsor merupakan jalur vital untuk perekonomian warga dari lebih dari 5 RW.
- Mobilitas masyarakat lumpuh, menimbulkan kekhawatiran akan terisolasinya wilayah.

Tindakan Aparat:
Kapolsek, Danramil, dan Camat Cililin telah turun langsung ke lokasi untuk memantau kondisi. BPBD Kabupaten Bandung Barat juga melakukan pemeriksaan lanjutan guna mengantisipasi pergerakan tanah yang masih aktif.

Opa Camat Cilin, menyampaikan kepada warga saat berada di lokasi bahwa alat berat (eskavator) akan segera didatangkan pada esok hari untuk mempercepat proses perbaikan jalan. “Besok alat berat akan datang, jalan segera diperbaiki,” ucapnya di hadapan warga.

Harapan Warga:
DY menyampaikan aspirasi warga agar pemerintah segera mengambil langkah cepat untuk menuntaskan perbaikan jalan. “Ini jalan utama, kalau tidak segera diselesaikan, ekonomi warga akan terganggu,” tegasnya.

Dampak pada Pendidikan:
Longsor ini juga mengancam akses pendidikan. DY menuturkan, kemungkinan besar anak-anak sekolah tidak bisa berangkat ke beberapa sekolah, di antaranya:
- 5 SD di wilayah sekitar,
- SMK Pertiwi,
- SMP Negeri 3 Cililin,
- SMA Madya Utama,
- SMP Madya Bakti.

Adapun jalur alternatif menuju sekolah hanya tersedia dua, yakni melalui Soreang Andes atau Buni Negara Sindangkerta. Namun, jalur tersebut jauh dan memaksa warga harus berkeliling dengan waktu tempuh lebih lama. (Riki)***

Baca Juga :
87 Ton Beras Masuk Binjai, 80 Persen Sudah Disalurkan ke Warga Terdampak