PADANGSIDIMPUAN, Mitanews.co.id | Jemaah sholat Tarwih di Masjid Abdullah Bin Umar jalan Ompu Toga Langit Sabungan Jae, Kecamatan Padangsidimpuan Hutaimbaru, Kota Padangsidimpuan dari Ramadhan yang lalu ke Ramadhan tahun ini nampaknya semakin ramai, bahkan sudah masuk kategori sesak.
Maklum Masjid tempat Tahfizh Qur'an melakukan hafalan Qur'an sekaligus pusat pelaksanaan Kajian Sunnah Kota Padangsidimpuan keadaan saat ini masih berukuran 10 x 10 meter atau ruang sholat hanya 8 x 10 meter membuat Masjid Abdullah Bin Umar tersebut tidak mampu lagi menampung jemaah yang semakin sesak, terutama saat sholat sunnat Tarwih berjemaah seperti saat ini dalam suasana bulan Ramadhan.
Keadaan itu mendesak dilakukannya upaya perbaikan sekaligus memperbesar Masjid tersebut. Tentu upaya tersebut menimbulkan resiko dana yang dibutuhkan tergolong sangat besar, sedangkan sumber dana untuk itu hanya dari swadaya berupa infaq dan shodaqoh dari para jemaah Sholat dan Jemaah pengajian Sunnah.
Ketua Yayasan Al-Umm Padangsidimpuan, Rahmat Hidayat sebagai pelaksana Kajian Sunnah dan mengasuh Program Pesantren Tahfizh Qur'an saat dijumpai Mitanews.co.id Ahad (24/04/2022) menjelang siang mengakui makin sesaknya jemaah yang harus ditampung Masjid Abdullah Bin Umar terutama saat sholat Tarwih berjemaah di bulan Ramadhan seperti sekarang ini.
"Kita masih memikirkan cara dan upaya secepatnya untuk mendapatkan dana yang diperlukan untuk merealisasi perbaikan dan pembangunan Masjid yang nantinya mampu menampung jemaah yang terus berdatangan baik menjadi peserta pengajian maupun untuk menjadi jemaah sholat Jum'at dan sholat Tarwih berjamaah pada bulan Ramadhan sesuai," kata Ustadz Rahmat Hidayat.
Ustadz Rahmat mengaku optimis akan ada dermawan yang mengulurkan tangannya membantu pendanaan pembangunan Masjid Abdullah Bin Umar di bawah binaannya. Rasa optimisnya itu beralasan, Masjid selain sebagai pusat ibadah juga berfungsi sebagai pusat pembinaan keumatan dari aspek pendidikan generasi penerus, dalam hal ini menjadi tempat hafalan Qur'an para Tahfizh Qur'an Ma'had Abdullah Bin Umar sampai tempat dakwah Sunnah yang semakin diminati kaum muslimin, khususnya di Kota Padangsidimpuan.
"Sebelumnya pun baik pembangunan Masjid Abdullah Bin Umar pertama kali dilakukan baik pendirian Ma'had (Pondok Pesantren) Tahfizh Qur'an dilakukan dengan pendanaan yang terkumpul dari infaq dan donasi para dermawan yang bersimpati, walau dananya besar Al-Hamdulillah lambat tetapi terkumpul juga," kata Ustadz Rahmat.
Selama ini, tambah Ustadz Rahmat, pihak Yayasan Al-Umm bersatu padu dengan para pendidik Tahfizh Qur'an dan jemaah pengajian Sunnah berdonasi untuk operasional Tahfizh Qur'an dan Dakwah (kajian) Sunnah. Hasilnya Al-Hamdulilah selalu lancar berkat dari kekompakan yang terus terwujudkan.
"Kita berharap kebersamaan dalam mengerjakan tugas pengabdian berupa pembangunan keummatan melalui kajian/dajwah Sunnah serta pendidikan Tahfizh Qur'an makin terlaksana dengan baik sebagai hasil dari niat yang tulus serta keikhlasan guna menggapai Ridho Allah," katanya. (MN.03).