oleh

Massa Kutuk Dugaan Suap Penerimaan Karyawan Baru Perumda Tirta Nauli Sibolga

-Peristiwa-875 views


Massa Kutuk Dugaan Suap Penerimaan Karyawan Baru Perumda Tirta Nauli Sibolga

SIBOLGA.Mitanews.co.id ||


Sejumlah massa yang tergabung dalam Gerakan Lintas Pemuda Anti Korupsi Kota Sibolga menggelar aksi unjuk rasa (unras) di depan kantor Wali Kota Sibolga, Senin 5 Agustus 2024.

Massa membawa berbagai spanduk dan poster bergambar Wali Kota Sibolga, Jamaluddin Pohan, dan Direktur Perumda Tirta Nauli Sibolga, Marojahan Panjaitan, dengan tanda silang merah. Selain itu, para pengunjuk rasa tersebut dalam orasinya mengutuk aksi dugaan suap dalam penerimaan karyawan baru di Perumda Air Minum Tirta Nauli Sibolga.

“Kami melihat adanya penerimaan 21 karyawan yang diduga menggunakan uang pelicin. Kami datang kemari untuk mempertanyakan, karena tidak mungkin Wali Kota sebagai pemegang saham tidak mengetahui hal ini,” ujar Koordinator Aksi Anggiat Marito, Koordinator Lapangan Zul Fandy Dwi Syahputra, Sandy Pradana, Bil Fattah Nasution, dan Alex Nainggolan.

Para pengunjuk rasa itu juga menuding Wali Kota Sibolga dan Direktur Perumda Tirta Nauli Sibolga kongkalikong dalam penerimaan 21 karyawan di Perumda Air Minum Tirta Nauli Sibolga dan pengangkatan kembali Marojahan Panjaitan sebagai Direktur Perumda Air Minum Tirta Nauli Sibolga.

Selain itu, Pengunjuk rasa juga mempertanyakan keputusan Wali Kota Sibolga yang mengangkat kembali Marojahan Panjaitan sebagai Direktur Perumda Air Minum Tirta Nauli Sibolga, meskipun sudah pensiun dan sudah menerima dana pensiunnya.

"Kami menduga Wali Kota Sibolga mengangkat Direktur Perumda Tirta Nauli Kota Sibolga itu adalah cacat hukum, karena sudah pensiun dan sudah menerima dana pensiun, tapi diangkat kembali menjadi Direktur. Diduga Wali Kota Sibolga menerima suap sebesar Rp 500 juta untuk mengangkat kembali direktur Perumda Tirta Nauli Sibolga” tegas Alex.

Sayangnya, aksi unjuk rasa tersebut tidak mendapat tanggapan dari para pejabat di Pemko Sibolga. Tidak ada seorang pun pejabat yang datang menemui dan menerima pengunjuk rasa tersebut.

“Dengarkah anda suara masyarakat yang dulu datang berbondong-bondong untuk memilih dirimu? Tapi ketika rakyat datang ke kantormu, anda malah lari berondok di dalam sana. Dimana nyalimu, hadapi kami Pak Wali,” teriak Bil Fattah Nasution.

Karena tidak ditanggapi, massa aksi tersebut kemudian menuju kantor DPRD Kota Sibolga untuk menyampaikan aspirasi mereka. Di depan kantor DPRD Sibolga, beberapa anggota DPRD seperti Obbi Hutagaol, Augustina Mariaty, Rivorman Saleh Manalu, dan Herman Sinambela menemui para pengunjuk rasa dan menerima perwakilan mereka untuk berdialog di dalam gedung DPRD Kota Sibolga.

Di dalam gedung DPRD Kota Sibolga tersebut, Koordinator Aksi, Anggita Marito Panggabean, menyerahkan tuntutan mereka kepada anggota DPRD Sibolga. Mereka meminta DPRD memanggil Direktur PDAM dan Dewan Pengawas untuk mempertanyakan dugaan suap dalam penerimaan karyawan yang bernilai Rp 100 juta hingga Rp 150 juta.

Pengunjuk rasa itu juga menuding bahwa uang suap tersebut digunakan untuk keperluan politik pilkada mendatang. Mereka juga menuntut DPRD Kota Sibolga mengeluarkan surat rekomendasi pencopotan Direktur Perumda Tirta Nauli Sibolga karena diduga menyalahgunakan jabatan untuk kepentingan pribadi dan politik.

“Dari hasil investigasi kami diduga uang suap masuknya orang-orang ini akan digunakan direktur untuk mahar pilkada mendatang,” ungkap pengunjuk rasa tersebut.(MN.16)***

Baca Juga :
Hasil Survei PSI, Nikson Nababan Raih Tingkat Kepercayaan Tertinggi

News Feed