Medan Jadi Kembaran Jakarta untuk Agenda Strategis Umat di Muktamar ke-15 PUI Rencana Dibuka Presiden Hari ini

Jakarta menjadi pusat pembukaan dan pertemuan besar yang dipusatkan di Gedung Smesco, Jakarta Selatan, dengan dihadiri sekitar 3.500 peserta dari berbagai penjuru tanah air. Sementara itu, Kota Medan yang disebut sebagai “kembaran Jakarta” dalam muktamar ini, menjadi tuan rumah utama untuk seluruh agenda persidangan, yang digelar sejak 13 hingga 16 Mei 2025 di Hotel AIAO, Jalan Adam Malik.

Sekretaris Jenderal DPP PUI, Dr. Kana Kurniawan, menegaskan bahwa Muktamar ke-15 tidak menggelar pemilihan pengurus seperti biasa, karena struktur Dewan Pengurus Pusat (DPP) PUI periode 2025–2030 telah ditetapkan oleh Majelis Syuro yang mewakili seluruh provinsi pada Desember 2024 lalu.

“Fokus sidang di Medan antara lain adalah pelantikan DPP baru, sosialisasi Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, serta pembahasan strategi jangka panjang PUI selama 25 tahun ke depan,” kata Dr. Kana.

Penanggung jawab kegiatan Muktamar di Medan, Kang H. Maman Abdurrahman, menambahkan bahwa dalam rangkaian kegiatan juga digelar sesi pemikiran strategis antara kementerian RI dan warga PUI, dengan menghadirkan Menteri Pendidikan RI sebagai narasumber utama.

Sementara itu, Ketua PW PUI Sumatera Utara sekaligus anggota Majelis Syuro PUI, Dr. H. Sakhira Zandi, menyatakan bahwa kepercayaan menjadikan Medan sebagai pusat persidangan adalah kehormatan besar bagi PUI Sumut.

“Medan kita jadikan sebagai mercusuar PUI untuk Indonesia. Maka, kami di daerah berjuang sekuat tenaga agar Muktamar ini berjalan sukses dan penuh makna,” ujar Sakhira.

Ia juga menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dan Gubernur Sumut, Bobby Nasution, atas dukungan penuh terhadap penyelenggaraan Muktamar ini.

“Pak Gubernur tidak hanya mendukung teknis dan logistik, tetapi juga akan bersilaturrahim langsung dengan para muktamirin pada Rabu malam di Aula Raja Inal Siregar, Kantor Gubernur Sumut,” tambahnya.

Sebagai tuan rumah, panitia juga menyiapkan rangkaian acara tambahan berupa city tour ke sejumlah ikon Kota Medan seperti Masjid Raya Al Mashun, Istana Maimun, hingga mencicipi kuliner khas Medan di Zulaikha dan menikmati pesta durian di Ucok Durian pada hari terakhir Muktamar.

Dengan konsep “kota kembar” ini, Jakarta dan Medan membuktikan sinergi yang kuat dalam menyatukan arah gerak umat Islam Indonesia menuju masa depan yang lebih solid dan terorganisir.(MN.01)***