oleh

Menantu Bupati Batu Bara Diberi Gelar “Tongku Barani Hasayangan”, Putri Bupati Ditabalkan “Namora Luthfa Taqwima Siagian”

-Daerah-202 views

Menantu Bupati Batu Bara Diberi Gelar “Tongku Barani Hasayangan”, Putri Bupati Ditabalkan “Namora Luthfa Taqwima Siagian”

MEDAN.Mitanews.co.id ||


Rangkaian panjang prosesi adat pihak laki-laki pernikahan putri Bupati Batu Bara H. Baharuddin Siagian, SH, M.Si, dan Ibu Hj. Henny Heridawaty Pohan, SH, mencapai puncaknya pada Kamis 19 Juni 2025, dengan penabalan gelar adat bagi kedua mempelai dari pihak keluarga laki-laki. Adi Perdana Lubis, SH, M.Kn

Menantu Bupati Batu Bara tersebut secara resmi menyandang gelar Tongku Barani Hasayangan, sementara istrinya, Luthfa Taqwima Siagian, SH, dianugerahi gelar Namora Luthfa Taqwima Siagian.

Prosesi sakral ini berlangsung di kediaman orang tua Adi, keluarga H. Hilman Lubis, SH, MH dan Dra. Erpi Desrina Hasibuan, SH, MH di kawasan Menteng, Medan, sebagai bagian dari pesta adat pihak laki-laki yang digelar selama tiga hari sejak Selasa (17/6/2025).

Acara puncak yang ditandai dengan sidang adat pada Rabu sore (18/6), dipimpin langsung oleh para pengetua dan raja-raja adat berlangsung sangat sakral.

Pengetua Adat Raja Panusunan Bulung melalui jurubicara Abd Hamka Hasibuan, S.Pd, bergelar Sutan Uhum Hasibuan bersama Syawaluddin Hasibuan, bergelar Mangaraja Sutan Hasibuan, kepada wartawan menjelaskan rangkaian adat penuh dihadiri para raja adat dan pengetua dari Padang Lawas.

Dalam sidang adat tersebut, keluarga besar pihak laki-laki secara resmi memohon penabalan gelar adat bagi kedua pengantin kepada majelis adat.

Setelah mempertimbangkan nilai-nilai luhur keluarga, makna pernikahan dalam konteks kekerabatan budaya, serta pengakuan atas integritas pribadi kedua mempelai, majelis adat secara bulat menetapkan gelar bagi Adi Perdana Lubis dan istrinya.

“Pemberian gelar adat ini bukan hanya simbol, tapi merupakan bentuk pengakuan dan pengharapan agar kedua mempelai mampu mengemban peran budaya, sosial, dan keluarga dengan tanggung jawab dan kehormatan,” ujar Sutan Uhum Hasibuan dalam penjelasannya kepada media.

Pada hari terakhir, Kamis (19/6), pasangan pengantin secara adat diarak menuju pelaminan adat yang tinggi, sebagai penanda pengakuan terbuka kepada masyarakat adat bahwa mereka telah ditabalkan. Di hadapan hadirin dan khalayak ramai, nama dan gelar adat mereka diumumkan secara resmi, sekaligus menjadi momen penyerahan simbol kehormatan budaya.

Dengan penuh haru, kedua mempelai kemudian menyampaikan penghormatan kepada orangtua masing-masing, sebagai wujud syukur dan cinta atas didikan dan bimbingan yang membawa mereka menuju kehidupan rumah tangga.

Mereka juga kemudian mengikuti Tortor Somba ungkapan terima kasih kepada kedua orang tua dan mertua masing-masing yang telah membesarkan mereka dan memohon doa agar mereka dapat menjadi keluarga yang sakinah dan terus menjaga nilai-nilai adat dan agama.

Yang membanggakan, prosesi adat yang sarat makna tersebut diikuti oleh kedua mempelai—yang berasal dari generasi milenial—dengan penuh khidmat dan antusias. Keikutsertaan aktif mereka dalam setiap tahap adat menunjukkan bahwa nilai-nilai kultural masih relevan dan mampu membentuk karakter generasi muda di tengah arus modernisasi.

Sebelumnya, pihak keluarga perempuan juga telah melangsungkan rangkaian lengkap acara adat selama hampir sepekan sejak awal Juni hingga resepsi pernikahan pada Minggu (15/6/2025), yang dihadiri Gubernur Sumatera Utara H. Bobby Nasution serta para bupati dan wali kota dari berbagai daerah.

Pesta adat ini menjadi bukti nyata bahwa kolaborasi antar dua keluarga besar, yang berasal dari latar belakang budaya dan profesi yang beragam, mampu dirajut dalam satu kesatuan nilai: menjaga dan menghidupkan adat istiadat sebagai warisan luhur bangsa.(MN.01)***

Baca Juga :
Pembuatan Algoritma Dasar Penyandian Sederhana untuk Pesan Ter-enkripsi

News Feed