oleh

Menelan 32 Orang Korban, WALHI Sayangkan Dugaan Terjadinya Kebocoran Gas Cimical Milik PT RAPP

-Peristiwa-2,068 views

Pelalawan.Mitanews.co.id | Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Riau soroti dugaan kebocoran gas cimical milik PT Riau Andalan Pull and Paper (RAPP) yang terjadi pada hari Minggu, (19/02).

" Kita sangat menyayangkan insiden kebocoran gas beracun yang terjadi di area lokasi kerja Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) yang menelan 32 pekerja yang mengalami gangguan pernapasan", Ujar Kordinator Media dan Penegakan Hukum Walhi Riau Ahlul Fadli, Rabu (22/02).

Menurutnya, Kecelakaan kerja itu menjadi bukti bahwa perusahaan belum siap terhadap aspek K3, termasuk tanggung jawab keselamatan kepada warga sekitar.

“ Pemerintah perlu melakukan pemeriksaan di lokasi terhadap dugaan kebocoran tersebut, apakah ada kebocoran di pipa atau komponen pelindung pipa tidak bekerja dengan baik,” Ucap Ahlul Fadli.

Selain itu, Ahlul Fadli menegaskan, perlu diperiksa di lokasi apakan pekerja sudah menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) sesuai standar, seperti alat pelindung pernapasan atau respirator,” Ucapnya.

Sebelumnya, Eric selaku Humas PT, RAPP membantah dengan tegas terkait dugaan kebocoran Gas Cimical Milik PT. RAPP tersebut.

“ Terkait dugaan kebocoran gas di area operasional PT RAPP pada tanggal (19/02), bahwa hal tersebut tidak benar,” Tegasnya.

Keselamatan dan kesejahteraan masyarakat, karyawan, dan lingkungan sekitar selalu menjadi prioritas utama kami.

" PT RAPP memiliki komitmen yang kuat dalam menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) untuk menjamin keselamatan dan kesehatan kerja di seluruh wilayah operasional perusahaan ", ucapnya menjawab konfirmasi media ini.

Diketahui Minggu (19/02),Berdasarkan informasi yang didapat media ini belasan orang harus mendapatkan pertolongan medis akibat menghirup gas beracun.

Kejadian bermula saat karyawan PT. MSM (sub kontrak PT RAPP) sedang melakukan aktifitas pekerjaan seperti biasanya, tiba-tiba karyawan merasakan aroma bau yang tidak sedap.

Mendapat informasi ada karyawan PT. MSM sesak nafas dan muntah-muntah, Tim HSE pun segera menginstruksi dan merapat ke jalur evakuasi sebelah Utara.

Tim HSE segera membawa korban tersebut ke klinik town site 1 dan kerumah Sakit Efa Rina Pangkalan Kerinci untuk dilakukan perawatan.

Dalam laporan safety Man PT. MSM, Dicky menginformasikan bahwa kejadian tersebut terjadi pada saat karyawan MSM sedang melakukan kegiatan Tool Box Meeting (TBM).(Davidson)

Baca Juga :
Bio Farma Umumkan Perubahan Susunan Pengurus Perusahaan

News Feed