oleh

Mulyono Kerahkan Seluruh Daya Kondusivitas Demi Terlaksananya 6 PHTC Bobby Nasution

-Daerah-2,143 views

Mulyono Kerahkan Seluruh Daya Kondusivitas Demi Terlaksananya 6 PHTC Bobby Nasution

Oleh Ir Zulfikar Tanjung

Mitanews.co.id ||
Gubernur Sumatera Utara Bobby Nasution saat ini tengah menapaki fase penting dalam mewujudkan enam Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC)—sebuah paket kebijakan terukur yang dirancang untuk menghasilkan dampak nyata dalam waktu singkat.

Keenam PHTC itu bukan sekadar deretan program sektoral, melainkan kerangka pembangunan menyeluruh yang menuntut satu prasyarat mendasar: stabilitas sosial, keamanan, dan suasana kondusif di tengah masyarakat.

Di sinilah peran Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Sumatera Utara menjadi tumpuan utama.
Kepala Badan Kesbangpol Sumut, Mulyono, menyadari betul bahwa tanpa kondisi masyarakat yang aman, tertib, dan tenteram, setiap program pembangunan akan menghadapi hambatan bahkan bisa gagal total.

Karena itu, Kesbangpol menempatkan dirinya sebagai penjaga tatanan fundamental—penopang bagi roda pembangunan agar enam PHTC Gubernur Bobby Nasution dapat berjalan secara berkelanjutan.

Dihadapan puluhan wartawan di Kantor Gubsu di Medan, Selasa (14/10/25) Mulyono menegaskan, seluruh program Kesbangpol diarahkan untuk menjaga stabilitas dan ketertiban umum.

“Menjaga ketertiban dan suasana kondusif di masyarakat merupakan hal yang mendasar demi terlaksananya dengan baik 6 PHTC Gubsu Bobby Nasution. Semua program kami kerahkan untuk memastikan ketentraman masyarakat tetap terpelihara,” ujarnya.

Hadir juga Sekretaris Harri, S.STP, M.Si, Kabid Wasbang : Andri Simatupang, Kabid Ketahanas Nasional Mhd Andry, mewakili Kabid Politik Dalam Negeri Neny Pasaribu dan mewakili Kabid Ormas dan Ketahanan Ekonomi Desiderius.

Pernyataan Mulyono itu bukan retorika. Kesbangpol Sumut kini telah mempersiapkan blueprint penanganan isu strategis, termasuk pencegahan narkoba, potensi konflik sosial, dan dinamika politik menjelang tahun-tahun krusial pematangan pembangunan daerah.

Strategi tersebut berpijak pada penguatan arus komunikasi, koordinasi, dan kolaborasi lintas lembaga dan elemen masyarakat.

Melalui forum-forum strategis bentukan pemerintah, Kesbangpol memainkan peran aktif sebagai katalis dialog dan penjaga keharmonisan sosial.

Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) memastikan relasi antaragama tetap harmonis; Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) menjadi radar sosial-politik untuk mendeteksi potensi gangguan keamanan; Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) menjaga semangat kebinekaan; sementara Forum Pelestarian Budaya (FPB) memperkuat identitas kultural dan kebanggaan daerah.

Keempat forum ini, di bawah koordinasi Kesbangpol, menjadi infrastruktur sosial non-fisik yang menopang keberhasilan setiap program pembangunan fisik dan ekonomi.

Suasana aman dan tertib bukan hanya tujuan sosial, melainkan prasyarat ekonomi dan administratif bagi realisasi PHTC—mulai dari pembangunan infrastruktur, investasi, penguatan ekonomi rakyat, hingga digitalisasi pelayanan publik.

Dalam tatanan seperti inilah, Kesbangpol Sumut memosisikan diri bukan sekadar lembaga administratif, tetapi sebagai garda ideologis dan sosial yang memastikan “mesin pembangunan” Bobby Nasution berjalan tanpa gangguan.

Mulyono tampaknya benar: menjaga kondusivitas bukan sekadar tugas keamanan, melainkan strategi politik pembangunan. Karena hanya dalam suasana yang aman, tertib, dan tenteram, cita-cita besar Kolaborasi Sumut Berkah dapat berakar kokoh dan berbuah nyata bagi seluruh masyarakat Sumatera Utara.(Penulis Bersertifikat Wartawan Utama Dewan Pers)***

Baca Juga :
Reses Kelompok DPRD Sergai Dapil II, Kades Pekan Tanjung Beringin Soroti Jalan

News Feed