oleh

Nikmatnya Sarapan Bersama Bakda Shalat Idul Adha di Masjid Agung Medan

-Daerah-621 views


Nikmatnya Sarapan Bersama Bakda Shalat Idul Adha di Masjid Agung Medan

MEDAN.Mitanews.co.id ||


Pagi itu, Senin 17 Juni 2024 suasana di Masjid Agung Medan dipenuhi kebahagiaan dan kekhusyukan, setelah pelaksanaan Shalat Idul Adha 1445 H.

Nuansa semakin terasa ketika takmir masjid bersama petugas bekumpul di kantor BKM bersama Khatib, Imam dan Muazzin.

Aroma khas makanan mulai tercium, menambah kehangatan suasana.

Di atas meja sudah terhidang lontong, nasi gurih, pulut berkelapa parut dan lainnya. Juga ada rendang daging, pisang goreng dan pastel.

Khusus sarapan bakda Shalat Idul Adha, begitu juga Idul Fitri, di masjid ini selalu disiapkan oleh Ketua Bidang Kemakmuran H Yuslin Siregar. Ada juga terkadang dari donatur lainnya.

Pagi itu sarapan benar-benar terasa nikmat. Khatib Dr H Ardiansyah Lc MAg dan Imam Ustadz Al Hafidz H Muhammad Syukur Siregar SPdI makan bersama dengan pengurus BKM.

Selain H Yuslin Siregar juga ada H Abdullah Matondang, H Muazad M Zein, Zulrizal Yusuf dan lainnya.Juga ada Muazzin Ustadz Nasri Harahap SE dan Ustadz Muhammad Fadli SPdI.

"Ahamdulillah, nikmatnya sarapan bersama karena memang disunahkan tidak makan dan tidak minum sebelum selesai Shalat Idul Adha," kata mereka hampir senada.

Ketika sarapan bersama doa dan takbir Allah Akbat mengiringi suapan pertama. Suasana penuh rasa syukur dan nikmat tergambar jelas.

Kebersamaan ini bukan sekadar tentang makanan yang dinikmati, tapi juga tentang makna mendalam dari Idul Adha, pengorbanan, kepedulian, dan persaudaraan.

Momen ini menjadi pengingat bahwa dalam kebersamaan, kita menemukan kekuatan dan kebahagiaan sejati.

Suasana pagi itu di Masjid Agung Medan bukan hanya tentang mengisi perut yang lapar, tapi juga mengisi hati dengan rasa syukur dan cinta kasih terhadap sesama.

Sarapan bersama ini juga terasa religius. Suasana seperti berbuka puasa pagi bersama di Masjid setelah Shalat Idul Adha mengingatkan kita pada sunnah Rasulullah SAW, yakni disunatkan tidak makan dan tidak minum sebelum selesai melaksanakan Shalat Idul Adha.

Hal ini membawa makna mendalam dan menambah kenikmatan momen sarapan bersama.Ketika umat Islam berkumpul di masjid pada pagi hari Idul Adha, mereka menjalankan sunnah ini dengan penuh kesabaran dan keikhlasan.

Puasa sementara sebelum shalat memberikan kesempatan bagi setiap individu untuk merasakan sedikit rasa lapar dan haus, yang mengingatkan mereka pada pengorbanan Nabi Ibrahim dan Ismail.

Selain itu, hal ini juga menciptakan suasana kekhusyukan dan fokus dalam melaksanakan ibadah.

Setelah selesai Shalat Idul Adha, saat mereka sarapan bersama, kenikmatan makanan yang disiapkan terasa lebih dalam dan bermakna.

Ini sebagai simbol dari rasa syukur atas berkah dan nikmat yang diberikan oleh Allah SWT. Kebersamaan dalam berbuka puasa setelah menjalankan sunnah ini menambah keakraban dan rasa persaudaraan di antara sesama jamaah.(MN.01)***

Baca Juga :
Idul Adha 1445 H, BSI Regional 2 Medan salurkan 51 Hewan Kurban pada Masyarakat

News Feed