Panen Raya Jagung di Samosir: Polres dan Forkopimca Harian Wujudkan Ketahanan Pangan Kuartal II 2025
SAMOSIR.Mitanews.co.id ||
Komitmen menjaga ketahanan pangan terus diperkuat aparat kepolisian dan pemerintah daerah. Hal ini terlihat dari pelaksanaan Panen Raya Jagung Kuartal II Tahun 2025 yang digelar Polres Samosir bersama Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimca) Harian, Jumat 13 Junj 2025, di Dusun I, Desa Janji Martahan, Kecamatan Harian, Kabupaten Samosir.
Panen raya ini merupakan bagian dari Program Ketahanan Pangan Polres Samosir yang mendukung agenda nasional swasembada pangan sekaligus penguatan ekonomi berbasis pertanian di daerah.
Dipimpin oleh Plt. Kasat Binmas Polres Samosir IPDA Horas L. Situmorang—mewakili Kapolres Samosir—panen turut dihadiri Camat Harian Hartopo Manik, Koramil Harian Peltu B. Muliana, Kepala Desa Janji Martahan Herminda Malau, Koordinator BPP Wilayah Harian Elisabet Situmorang, Penyuluh Pertanian Lapangan Tierni Gurning, serta pemilik lahan, M.J. Pasaribu.
Lahan pertanian jagung seluas 2,5 hektare milik M.J. Pasaribu menghasilkan panen sebanyak 12 ton jagung kering. Hasil panen tersebut direncanakan melalui proses pengeringan dan selanjutnya akan dipasarkan.
Dalam sambutannya, IPDA Horas L. Situmorang menegaskan bahwa keterlibatan kepolisian dalam sektor pertanian merupakan wujud nyata dukungan Polri terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat.
“Polres Samosir mendampingi masyarakat bukan hanya dalam hal keamanan, tetapi juga dalam mendorong produktivitas sektor pertanian melalui pendampingan dan kolaborasi lintas sektor,” ujarnya.
Sementara itu, M.J. Pasaribu menyampaikan apresiasi atas dukungan langsung jajaran Polres Samosir serta para penyuluh pertanian yang intensif memberikan arahan, pendampingan teknis, dan bantuan bibit sejak awal proses penanaman.
“Hasil panen ini akan kami gunakan untuk membeli bibit dan memperluas lahan menjadi 10 hektare pada musim tanam berikutnya. Ini semua berkat sinergi antara petani dan pihak kepolisian,” ujar Pasaribu.
Camat Harian Hartopo Manik menilai kegiatan ini sebagai contoh sukses kolaborasi lintas sektoral dalam membangun kemandirian pangan daerah.
“Keterlibatan aparat keamanan dan pemangku kepentingan lainnya memperkuat ketahanan pangan yang kini menjadi isu strategis nasional,” katanya.
Panen raya ini menjadi simbol keberhasilan pendekatan pembangunan partisipatif antara aparat dan masyarakat, sekaligus menegaskan bahwa ketahanan pangan bukan semata tanggung jawab pemerintah pusat, melainkan tugas bersama seluruh elemen bangsa.(HS)***