Pasar Ikan Modern Belum Selesai Dibangun, Syukri Penarik Pertanyakan SPM Sebesar 100%
SIBOLGA.Mitanews.co.id ||
Terkait pembangunan Pasar Ikan Modern yang belum selesai, Ketua DPRD Sibolga Akhmad Syukri Nazri Penarik, surati Wali Kota Sibolga Jamaluddin Pohan mempertanyakan alasan Dinas PKPP menerbitkan SPM proyek tersebut sebesar 100%, sedangkan pekerjaan hingga saat ini belum juga rampung.
Syukri pun menegaskan bahwa monitoring yang mereka lakukan beberapa hari lalu ke lokasi proyek Pasar Ikan Modern Sibolga itu bukanlah sebuah bentuk perlawanan.
Pasalnya, jauh hari sebelumnya, pihaknya telah menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan dinas terkait dan mengingatkan agar tidak mencairkan dana proyek tersebut 100 %, jika proyek Pasar Ikan Modern Sibolga itu belum selesai dikerjakan.
"Sebelum ada penekanan kepada Wali Kota Sibolga yang katanya harus mendukung salahsatu perpolitikan yang ada pada saat ini, pada Desember 2023 lalu sudah kami lakukan RDP, sudah kami gunakan fungsi pengawasan kami terkait pasar ikan ini. Karena sumber dananya dari dana PEN (Pemulihan Ekonomi Nasional), yang merupakan pinjaman dan menjadi beban APBD Kota Sibolga. Kita gak mau bangunan ini jadi mangkrak nantinya. Kami pertanyakan saat itu kepada Kadis Perikanan, selesai nggak proyek ini tanggal 28 Desember 2023, tidak selesai kata kadis perikanan. RDP terakhir kami dengan dinas terkait, ternyata Surat Perintah Membayar (SPM) nya sudah 100% tanggal 28 Desember 2023. Berarti ada tujuan yang tidak baik dari Kadis Perikanan Kota Sibolga. Disatu sisi kami tanyakan ke kadis perikanan, selesai nggak proyek ini tanggal 28 Desember 2023, katanya nggak. Tapi kenapa tanggal itu dikeluarkan SPMnya," ungkapnya.
Selain itu, Syukri juga mencurigai adanya dugaan nepotisme yang terjadi antara Wali Kota Sibolga, Kadis PKPP Sibolga dengan pihak rekanan. Karena ketiganya diduga punya hubungan keluarga.
"Karena kadis perikanan ini adalah adik ipar dari Wali Kota Sibolga, dan diduga yang mengerjakan proyek itu diduga adalah adik kandung Wali Kota Sibolga atasnama Sunardi Pohan. Saya rasa ada nepotisme, kongkalikong antara kadis perikanan dengan yang membangun proyek ini," jelasnya.
Syukri pun berharap, Wali Kota Sibolga tidak menjadikan Pemko Sibolga layaknya sebuah perusahaan keluarga.
"Saya ibaratkan wali kota ini sebagai direktur utama atau CEO nya, kadis perikanan ini sebagai direktur pembangunannya dan adiknya sebagai pelaksana proyeknya," ujarnya.
Dalam hal ini, Syukri menegaskan bahwa dirinya dan anggota DPRD Sibolga lainnya yang melakukan monitoring terhadap pembangunan pasar ikan modern Sibolga itu semata-mata hanya berniat ingin menyelamatkan Wali Kota, Kadis PKPP dan rekanan dari jeratan hukum.
"Kalau saya niat jelek, itu saya biarkan saja dibayarkan 100 persen, baru kami monitoring ke lapangan. Tapi saya sudah mewanti-wanti jangan dicairkan 100 persen. Saya menyelamatkan adik iparnya (Wali Kota) Kadis Perikanan dan adik kandung Wali Kota selaku yang melakukan pengerjaan proyek itu. Harusnya wali Kota mengucapkan terimakasih kepada saya," pungkasnya mengakhiri.(MN.16)***
Baca Juga :
Diduga Lakukan Penyalahgunaan Wewenang Mutasi Jabatan, Ketua DPRD Sibolga Surati Wali Kota